Skip to main content

Malam Ini, KJ Dorama Aibo Season 22, START!

Begitulah woro-woro suami saya hari Rabu, 18 Oktober kemarin. Bareng dong sama challenge ngeblog asyik bareng KEB!

Aibo season terbaru, gambar diambil dari sini

Seperti biasa, karena jam tayang aibo prime time jam 9 malam masih termasuk rush hour di rumah, recorder di rumah sudah di-set untuk merekam setiap episodenya. Kebetulan suami yang giliran piket bedtime routine anak-anak, jadi saya ngerjain challenge ngeblog asyik dulu. Eh, ternyata bener-bener keasyikan! Jadilah  suami yang melihat saya sedang me-time memutuskan menunda menonton serial kesayangan.

Aibo: Serial Detektif Paling Legendaris di Jepang

Sebenarnya KJ Dorama aibo ini sudah saya tulis panjang lebar di postingan lama, tahun 2016. 

Silakan baca selengakapnya K-dorama? J-dorama? Saya dong, KJ-Dorama!

KJ asal saja saya singkat dari kata 刑事 dibaca keiji yang artinya penyidik/detektif di Kepolisan Jepang. Aibo sendiri ditulis 相棒 yang artinya partner atau duo. Seperti judulnya, karakter utama serial ini adalah seorang polisi senior dan partnernya. Tokoh utama adalah Ukyo Sugishita, sedangkan partnernya dari serial ini pertama tayang hingga saat ini sudah 4 orang. 

Serial drama Aibo tayang perdana pre-season tahun 2000, sampai season 22, artinya dorama ini sudah tayang 23 tahun! Terhitung sudah 348 episode dan 8 film layar lebar. Sebenarnya ada konser musiknya juga, karena memang tatanan musik aibo juga apik. Selama pandemi, konser musik sementara dihentikan, dan baru dilaksanakan kembali tahun lalu, terhitung sebagai konser yang ke-4 kali. 

Tidak heran kalau serial ini sukses karena memang sangat unik, sekaligus konsisten mempertahankan ciri khas dan mutunya. Itulah sebabnya kalau mengulik seputar drama, tokoh-tokohnya, maupun cast nya di internet, saya bisa menemukan banyak blog yang didedikasikan para otaku atau die hard fan serial tv ini. Rating serial ini juga terbilang tinggi dan konsisten, dengan rata-rata 12-15% dan rating tertinggi 20% pada saat sang aibo adalah karakter favorit saya, Kanbe-kun! Bahkan tayangan ulangnya maupun tayangan di youtube dan netflix pun tetap tinggi jika dibandingkan dengan serial-serial sejenis.

Mengenal Karakter Utama: Ukyo Sugishita 

Ukyo Sugishita diperankan oleh Yutaka Mizutani. Sugishita digambarkan sebagai seorang polisi "pembangkang" atasan dan sepak terjangnya dianggap membahayakan organisasi, sehingga harus diasingkan ke sebuah "bagian lain-lain" di kepolisian, di bawah divisi reserse yang menangani kriminal yakuza. Partner Sugishita juga tentu saja "orang-orang buangan" di kepolisian.

Meskipun Sugishita dan partnernya adalah orang buangan, kecerdasan mereka dalam mengendus jejak pelaku kejahatan dan menyelesaikan kasus kriminal diakui oleh jajaran reserse kepolisian. Akibatnya selalu ada adegan tarik-menarik "benci tapi butuh" antara Sugishita dan aibo-nya dengan petugas kepolisian "resmi" yang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan.


Ilustrasi Ukyo Sugishita yang dibuat seorang fan
gambar diambil dari sini

Sugishita digambarkan selalu mengenakan setelan jas lengkap, licin disetrika, lengkap dengan suspender dan dasi. Hobinya musik klasik, menulis dan membaca novel misteri, main catur, dan pencinta teh. Sugishita ini bak ensiklopedia berjalan, karena dia tau segala macam hal hingga detil. Kalau aibo, atau sang partner, selalu digambarkan kehidupan pribadinya, misalnya istri atau pacarnya, juga ada scene tempat tinggal mereka, maka penonton dibiarkan terus bertanya-tanya tentang kehidupan pribadi Sugishita. Memang diceritakan Sugishita pernah menikah lalu bercerai, dan mantan istrinya adalah pemilik izakaya, rumah minum yang sempat menjadi langganan Sugishita, tapi selain itu tidak ada informasi lain.

Sugishita juga diceritakan pernah diperbantukan di Scotland Yard dimana seorang detektifnya, Inspektur Lestrade, selalu berkonsultasi dengan Sherlock Holmes dan partner-nya, Watson. Bisa dibilang karakter Sugishita sengaja dilekatkan dengan image Sherlock Holmes. Bedanya, dalam serial ini, meskipun seorang aibo adalah partner bagi Sugishita, tidak jarang Sugishita ini ngeluyur sendiri tanpa mengikut sertakan partnernya. Akibatnya, jangankan musuh-musuh Sugishita di kepolisian, partner-nya sendiri kadang kebingungan mengikuti sepak terjangnya. 

Walaupun sudah tayang selama 22 tahun, serial ini berbeda dengan serial lain yang melegenda dimana tokohnya bersifat "abadi", misalnya Nobita-kun yang selalu kelas 5 SD. Memang karakter Sugishita yang unik digambarkan dengan konsisten, tapi itu justru membuat pemirsa merasa semakin dekat dengan Sugishita. Juga membuat pemirsa bisa menebak, atau memiliki ekspektasi akan sikap dan tindakan Sugishita dalam suatu kasus. Tapi, secara perkembangan skenario dan jenis-jenis kasus yang ditangani Sugishita, semakin terasa kalau pemirsa yang ditarget juga semakin matang. Artinya, penulis skenario benar-benar memperhatikan kecenderungan interest dan mindet kelompok usia pemirsa setia serial ini.

Salah satu contoh, masalah-masalah yang diangkat dalam kasus-kasus yang dipecahkan Sugishita semakin menggambarkan masalah sosial, moral, dan politik yang terasa real dan dekat dengan masalah dalam tatanan masyarakat Jepang saat ini. Jadi pemirsa tidak hanya "asal puas" dengan sudah mengetahui siapa pelaku kejahatan suatu kasus, tapi lebih dari itu, pemirsa diajak untuk berpikir apa yang melatarbelakangi suatu kasus kriminal, dan bagaimana pemirsa sebagai anggota masyarakat sebenarnya ikut andil dalam kasus tersebut. Ada kalanya, bahkan sering (sampai-sampai suami sering protes) saya sudah bisa menebak jalan cerita suatu episode, tapi tetap saja saya menemukan kesadaran baru, atau sesuatu yang baru untuk direnungkan setelah menonton setiap episode serial ini.

Serial Aibo dari Masa ke Masa 

Serial Aibo perdana tahun 2000
Gambar diambil dari sini

Aibo di season 1-7 yang tayang tahun 2000-2008 adalah Kameyama-kun. Kemunculan tokoh Kameyama-kun adalah ketika polisi ini menjadi sandera seorang kriminal yang termasuk DPO (Daftar Pencarian Orang) karena melakukan kejahatan serius. Sugishita yang senang mengendus kasus kriminal yang sedang menjadi prioritas divisi reserse kepolisian kemudian dapat membebaskan Kameyama, sekaligus menyelesaikan kasus dengan cemerlang. 

Meskipun secara karakter, Sugishita dan Kameyama sangat bertolak belakang; Sugishita bertindak secara terukur sementara Kameyama-ku selalu meledak-ledak, keduanya dapat saling melengkapi sebagai duo detektif kepolisian yang terbukti lebih handal daripada Detektif Itani, detektif resmi kepolisian yang berwenang dalam penyidikan di Kepolisian Tokyo. Perpisahan Sugishita dan Kameyama-kun dipicu oleh konflik batin Kameyama-kun setelah kematian sahabat dekatnya, memutuskan untuk mengabdikan diri sebagai relawan di sebuah negara rekaan di Asia Tenggara, Sarwin.

Dari season 8-10 yang tayang sampai tahun 2012, aibo favorit saya Kanbe-kun mulai muncul sebagai "mata-mata" dari pihak Kepolisian untuk mengawasi gerak-gerik Sugishita. Sepertinya Sugishita juga menyadari hal ini, sehingga sebisa mungkin tidak melibatkan Kanbe-kun dalam kasus yang sedang diselidikinya. Tentu saja Kanbe-kun pun tidak mau ketinggalan, dia melakukan segala cara untuk membuntuti Sugishita dengan penyamaran yang kadang-kadang konyol. Adegan kucing-kucingan, atau sindir-menyindir mereka berdua mengahadirkan dialog-dialog yang segar dan baru, yang tidak ada dalam season-season sebelumnya dengan Kameyama-kun. Beberapa kali digambarkan Kambe-ku juga dekat dengan mantan istri Sugishita, dan sesekali sang mantan istri "menggosip" tentang karakter mantan suaminya. 

Kanbe-kun adalah aibo yang cool dan cerdas (konon digadangkan menjadi orang puncak di Kepolisian, sayang tersandung kasus kesaksian palsu sehingga track record-nya tercoreng), sebenarnya sangat cocok dan sebanding dengan Sugishita. Hal ini juga diakui oleh Sugishita sendiri. Di akhir season 10, dalam episode kasus pembunuhan manusia kloning, ketika perbedaan pendapat antara Kanbe-kun dan Sugishita-kun meruncing, akhirnya Kanbe-kun memutuskan untuk meninggalkan Sugishita. Di episode ini, Sugishita tidak dengan legowo melepasnya seperti melepas Kameyama-kun. "Perbedaan prinsip di antara kita tak perlu membuatku mengusirmu dari sini....", adalah kata-kata Sugishita kepadanya. Sayang, keputusan Kanbe-kun sudah bulat, dan setelah Kanbe-kun berlalu, beberapa episode awal Aibo di season berikutnya Sugishita digambarkan bekerja sendirian.

Hingga akhirnya Sugishita bertemu dengan Kaito-kun, Aibo yang paling disayangnya di season ke-11. Kaito-kun adalah seorang polisi muda yang secara pribadi diminta oleh Sugishita untuk dimutasi ke tempatnya bertugas. Ternyata Kaito-kun adalah putra seorang petinggi Kepolisian juga, seorang anak pembangkang yang menjadi polisi seperti ayahnya, justru karena ingin "meruntuhkan" reputasi ayahnya sendiri.  Jadi bisa dibayangkan dong, kekompakan keduanya, sekaligus kegeraman musuh-musuh Sugishita di dalam organisasi kepolisian. 

Sayang sekali di akhir season ke-13, Kaito-kun terlibat tindakan kriminal sehingga harus membekam di penjara, bahkan ayahnya sendiri tidak bisa menggunakan pengaruhnya untuk membebaskan anaknya.  Sebuah ending yang pas, karena di dunia nyata, aktor pemeran Kaito-kun terlibat kasus narkoba dan tidak mungkin melanjutkan perannya di Aibo. 

Aibo selanjutnya adalah Kaburagi-kun di season 14-20, yang menurut saya aibo yang paling dandy dibanding aibo-aibo sebelumnya. Takashi Sorimachi, aktor pemeran Kaburagi sendiri sudah saya kenal dan kagumi sejak menjadi karakter Great Teacher Onizuka (1998) Karakter Kaburagi-kun digambarkan selalu necis, ganteng dan selalu gonta ganti pacar. Sayangnya, Kaburagi-kun sama sekali tidak ada potongan untuk menjadi detektif. Karena Kaburagi-kun sebenarnya adalah seorang pengacara dan menjadi aibo karena permohonannya sendiri, meminta dimutasi dari Departemen Hukum dan HAM ke kepolisian.

Sebenarnya Sugishita dan Kaburagi-kun secara karakter lumayan cocok, seimbang, tidak jomplang seperti dengan aibo-aibo lainnya. Tapi justru terasa hambar kalau untuk pemirsa yang tidak hanya puas melihat Sugishita menyelesaikan kasus demi kasus dengan cemerlang, tapi menikmati kepribadian Sugishita sedikit demi sedikit terkuak melalui interaksi dengan aibo-aibonya. Di episode terakhir season 20, Sugishita sempat berkata, "Sebenarnya masih berharap bisa bekerja denganmu sedikit lebih lama....". Kalau saya jadi Kaburagi-kun juga mungkin akan tetap berlalu, karena semakin kesini, kehidupan pribadi Kaburagi-kun semakin diubek-ubek sampai terkesan "biasa banget" untuk ukuran seorang detektif.

Aibo Has Come Full Circle

Bisa dibilang serial Aibo ini sudah come full circle di season ke-21 yang tayang tahun lalu, ketika sang Aibo pertama, Kameyama-kun kembali menjadi partner Sugishita. Kasus pertama yang dipecahkan mereka berdua adalah kasus yang menyangkut hubungan bilateral Jepang dengan Sarwin. Kameyama-kun tetap digambarkan sebagai seseorang dengan perangai lekas bertindak tanpa pikir panjang.


Sugishita dan Kameyama-kun di season 21,
Gambar diambil dari sini

Meskipun rating serial Aibo termasuk tinggi, tapi tren selama 20 tahun menunjukkan penurunan. Konon, mengembalikan Kameyama-kun di season ke-21 tahun lalu menandakan serial Aibo akan segera berakhir. Salah satu alasannya karena tren rating yang terus menurun tersebut, memang serial ini diminati permirsa di tingkat usia matang, tapi sulit menarik peminat baru dari pemirsa anak muda.

Meskipun serial ini sangat bagus dan laris di Jepang, sulit membayangkan serial ini diekspor dan ditonton di luar Jepang. Karena akan terlalu banyak sekali lost in translation disebabkan skenario setiap episodenya yang terlalu mendarah daging dalam menggambarkan pola kehidupan dan cara berpikir yang khas ala orang Jepang. 

Rating Serial Aibo Season 1-20,
grafik diambil dari sini
Wah, sebagai pemirsa setia serial Aibo, tentu saja ini adalah berita buruk. Tapi bagaimanapun, tidak ada yang abadi bukan? Saya sendiri mulai mereka-reka seperti apa ending serial Aibo di episode terakhirnya. Dan bisa dibayangkan, meskipun serial ini telah berakhir nanti, saya akan tetap setia menonton rekamannya ataupun siaran ulangnya di TV, yang jadwal dan sinopsisnya sudah dibahas seorang aibo fan di sini. 

Tapi sekarang saya tak perlu memikirkan itu dulu, ada episode pertama season terbaru yang belum saya tonton. Jadi tulisan ini saya selesaikan sampai di sini dulu. Yuk mari...



Comments

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)