Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2014

Resep Muffin Wortel Super Simpel

Gara-gara menonton serial kartun Curious George episode Prof. Wiseman bikin muffin wortel yang gagal karena gengsi gak mau pake resep, si Kakak minta dibuatin muffin wortel juga. Langsung deh Ibu ajak buka buku resep. Memilih resep yang paling sederhana, adonannya cepat jadi. Sambil menunggu muffin matang, Kakak mengerjakan PR Kumon. Makannya sampe merem melek....menikmati hasil kerja keras menimbang bahan, mengaduk...dan yang paling berat: MENUNGGU!   catatan: setelah memasukkan setiap bahan satu per satu sesuai urutan diatas, aduk hingga rata dengan hand mixer, kecuali tepung pancake mix dan wortel diaduk dengan spatula.  Resep dari:    

Ibu kangen sepatu kotormu, Nak

gambar diambil dari http://www3.ocn.ne.jp/~wakatake/ Kakak (5 tahun 6 bulan), sudah kelas besar di TK, April tahun depan Insya Allah mulai masuk SD. Karena pernah tidak lulus ujian masuk di TK dekat rumah yang dulu, Kakak sekolah di TK yang sekarang. Nama TK-nya wakatake, yang artinya, Bambu Muda. Setelah dijalani, kami jatuh cinta kepada TK ini, bahkan kami memutuskan untuk pindah rumah demi dekat dengan sekolah, walaupun dengan konsekuensi ayahnya harus lebih jauh mengayuh sepeda menuju stasiun setiap hari untuk  berangkat kerja. Bangunan sekolah yang tua, ada 2 bangunan dan masing-masing cuma satu lantai, dengan lapangan tanah yang luas plus kebun dan lapangan bola benar-benar suatu kemewahan untuk kami yang tinggal di Tokyo. Bangunannya, bahkan tanaman-tanamannya mengingatkan saya dengan sekolah SD saya di kampung. Walaupun sesuai gosip yang beredar di kalangan ibu-ibu, bahwa TK ini benar-benar memanjakan anak tetapi "mengerjai" orangtua, saya tetap cinta dan Insya

Akar atau Daun?

Gambar diambil dari :   http://www.amazon.co.jp   Saya bukan hendak bicara tentang pohon atau berkebun, tetapi tentang anak. Beberapa bulan lalu saya membaca buku berjudul fuhouaisaika atau terjemahan bebasnya, pencinta istri ilegal. Buku karangan David Zoppeti, seorang Italia, dalam bahasa Jepang. Tokoh utama buku ini, nama panggilannya Fabri, adalah seorang pria Italia yang menikah dengan seorang wanita Jepang, petugas imigrasi. Walaupun pertemuan pertama adalah di pesawat dalam penerbangan menuju Italia, tapi kisah percintaan justru dimulai ketika kebetulan mereka bertemu lagi di kantor keimigrasian Jepang, gara-gara Fabri telat mengurus perpanjangan visa!

Gardening; Antara Impian dan Kenyataan (3)

Hasil dari browsing dan berhayal, saya sedikit bisa mendapatkan bayangan nyata tentang impian saya. Seperti denah halaman yang sudah saya tunjukan di bagian ( 1 )  , dua jendela besar ruang tamu dan ruang tatami menghadap Area 2. Saya lalu memecah Area 2 menjadi Spot A, B dan C.

Gardening; antara impian dan kenyataan (2)

Setelah memasang konblok alakadarnya di area 1 dan 3, barulah saya dan tetangga saya memikirkan area 2. Seperti tergambar di denah yang saya tampilkan pada bagian satu, area 2 merupakan tempat terpenting. Mengapa?

Mengapa Takut?

kabutomushi, sumber: wikipedia Saat menyirami tanaman di halaman, saya menemukan seekor ulat yang melekat pada setangkai daun. Oh tidaaaak!

Gardening; antara impian dan kenyataan (1)

Denah dan Perencanaan Halaman Melanjutkan cerita berkebun sebelumnya , setelah selesai memanen cabe dan tomat, plus membabat rumput, barulah kami memikirkan tentang gardening. Sebenarnya saya tidak terlalu bersemangat, mengingat kebun memerlukan pengetahuan, tenaga, waktu...daaaaan uang!. Tapi setelah kami kewalahan karena rumput liar yang tumbuh subur sepanjang musim panas, belum debu yang beterbangan saat angin kencang, juga air hujan yang menciprati separuh jendela dengan lumpur, akhirnya kami mulai secara serius mempertimbangkan gardening.

Mulai Berkebun

Saya mulai berkebun di Jepang ketika menanti kelahiran si Kakak. Mertua sudah keburu datang untuk membantu setelah persalinan, tapi si bebi tidak kunjung lahir. Akhirnya mengisi waktu kami mulai menanam bunga tulip,

Masaknya Gampang tapi Suami Senang

 Masakan kesukaan suami saya adalah, steak dan ayam panggang.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)