Daftar isi
- Ketika Anak Bertanya tentang Palestina
- イスラームってなに?Seri Buku tentang Islam untuk Anak-anak Jepang
- Pemahaman Sesuai Umur Anak
Ketika Anak Bertanya tentang Palestina
Buku ke-empat dari seri イスラームってなに? |
Bukan hanya orang dewasa yang hari ini bertanya tentang masalah Palestina.
Tapi juga anak-anak.
Untuk anak-anak usia SD yang sekolah di sekolah umum Jepang, yang cara berpikirnya sudah ala orang Jepang, mungkin buku ini bisa menjadi salah satu alternatif.
Pembahasan orang dewasa sangat njelimet, kadang akar permasalahan sudah tidak dibahas, dianggap sudah tau sama tau. Padahal, dengan asimetri informasi, yang kita tau berbeda dengan yang orang lain tau, dan lebih banyak lagi yang tidak mau tau.
イスラームってなに?Seri Buku tentang Islam untuk Anak-anak Jepang
Di buku ini, menjawab pertanyaan tentang Palestina dimulai dari kisah 2000 tahun lalu, di Jerussalem, Palestina, yang merupakan kota suci 3 agama besar dunia, para pengikut Yahudi, Kristen, dan Islam hidup berdampingan dengan damai.
Sementara nun jauh di Eropa sana, pengikut kristen dan yahudi terus berkonflik dan semakin parah. Diperburuk dengan keinginan Inggris untuk menguasai cadangan minyak di Mesopotamia (Irak dan sekitarnya), yang memanfaatkan gerakan zionisme (tekad mendirikan negara Yahudi di tanah yang dijanjikan, Palestina) untuk menundukkan Kesultanan Utsman saat itu. Sebagai kompensasi, Inggris menjanjikan tanah Palestina, yang berada di bawah Kesultanan Utsman, untuk diberikan kepada pengikut Yahudi yang tersebar di seluruh dunia (Perjanjian Balfour, 1917).
penjelasan dalam bentuk tanya jawab |
Lalu mengapa konflik ini tidak juga berakhir meskipun 100 tahun lebih telah berlalu?
Bagaimana duduk masalah Palestina saat ini?
Bagaimana sikap penduduk Israel dalam masalah ini, apakah mereka berniat menyelesaikan masalah dengan baik-baik?
Apa yang harus kita lakukan untuk membantu penyelesaian masalah ini?
Buku ini terbit tahun 2018, topik Palestina sedang hangat karena pernyataan sepihak Donald Trump (2017) menetapkan Jerussalem sebagai Ibukota Israel, meskipun diprotes dengan keras, dan dituntut untuk ditarik kembali oleh berbagai pihak.
Tapi, buku ini terbit sebelum pecah krisis Rusia-Ukraina, yang menurut saya, amat mempengaruhi pemikiran anak-anak Jepang tentang konflik bersenjata.
Pemahaman Sesuai Umur Anak
Pendapat pribadi, semua orang ingin damai, ingin kekerasan dihentikan. Konflik bersenjata adalah buah dari bibit-bibit keserakahan manusia, terutama mereka yang berkuasa.
Sebagai pendukung gerakan perdamaian, kita tidak mungkin bersikap seperti emak-emak yang sibuk tiktokan tapi harus mendamaikan anaknya yang bertengkar,
"Ibu gak mau tau siapa yang salah siapa yang benar, pokoknya kalian harus berhenti bertengkar, titik!"
Anak-anak, yang sudah terlanjur diwarisi keberpihakan, apalagi kebencian tanpa didasari argumen-argumen yang bisa dijadikan bahan berdialog dengan baik, hanya akan menjadi dewasa untuk melestarikannya.
Semoga bermanfaat. Mohon maaf kalau kurang berkenan.
Comments
Post a Comment