Skip to main content

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan
Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri.

Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata bahannya ketan atau tepung ketan, kadang liat dan harus diolah pas masih mengepul panas. Apalagi membayangkan membuat dodol! aduuuh harus aduk-aduk adonan liat di dalam kuali yang panas!

Tapi ternyata saya salah kaprah! Youkan, khususnya mizuyoukan ternyata sangat mudah membuatnya. Hanya memerlukan agar-agar, puree kacang merah (saya menggunakan yang sudah mengandung gula), dan air. Tidak ada acara berkeringat mengaduk kuali! Rasanya tidak terlalu manis, apalagi didinginkan di kulkas, segar! Serasi disajikan dengan teh hijau hangat, tapi ternyata dengan teh pahit atau kopi pun tidak masalah. Ingin mencoba buat? berikut resep mizu youkan yang sederhana.

Mizu Youkan (loyang kotak 18x9 cm)

Bahan:

1. 300 gram Puree Kacang Merah (disebut koshi an 漉し餡, yang sudah mengandung gula)
 
Bisa juga dibuat dari kacang merah yang direndam semalaman, direbus hingga lunak, lalu dihaluskan lalu dicampur dengan 50 gram gula pasir (atau sesuai selera)

2. 1/2 batang agar-agar, atau 4 gram agar-agar bubuk

3. 250 ml air

Cara Membuat:

1. Rebus air dan agar-agar dalam panci (jika menggunakan agar-agar batangan, rebus dulu agar batangan hingga cair), lalu masukkan puree kacang merah, bagi menjadi tiga kali, aduk hingga rata.
2. Setelah tercampur rata dan kental, matikan api. Masukkan ke dalam loyang yang sudah dibasahi, diamkan hingga mengeras. Potong dan sajikan setelah dingin.

Resep youkan di atas mungkin merupakan resep dasar, karena saya melihat berbagai macam produk youkan diantaranya yang diisi kacang-kacangan atau buah-buahan. Cita-cita saya kepingin membuat macam-macam youkan seperti dijual di toko-toko suvenir ala Jepang, seperti berikut ini:

s-RIMG0003.jpg
Gambar diambil dari sini

Cantik sekali, bukan?

Comments

  1. Ternyata dari agar2 ya... foto yang atas mirip dengan jenang kalau di Jawa. Yang gambar bawah, terlihat enak, Mbak. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaaah Iya! Jenang! kalo di Tasik mungkin wajik yah. Iya, tapi kebayang itu buatnya pasti harus teliti banget, kan.

      Delete
  2. Iiih dodolnya unyu2 amat sih Mba hihihi, coba kalau dodol Indonesia unyu2 gini, pasti banyak deh yg suka. Btw Kakak aku juga tinggal di tokyo juga mba, apakah kenal sama Teh Lizsa? :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. tentu saja! tapi sejak hamil n lahiran ga pernah ketemu beliau lagi, maklum ga pernah keluar rumah, repot sama bocah2. Salam takzim buat teh Lizsa :)

      Delete
  3. wahh dodol ala jepang gak kalah enak kayaknya, thanks buat bahannya kak..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)