Skip to main content

Homemade Instant Curry Roux

Curry adalah soul food-nya anak-anak Jepang. Biasanya pas keluar di menu sekolah saat akhir semester, perayaan ulang tahun dll. Rasanya mild dan teksturnya creamy. Curry Roux adalah bumbu curry siap pakai, biasanya dijual di supermarket. Tinggal ditambahkan ke isian curry. Masalahnya, sulit menemukan curry roux yang halal, jadi saya menggunakan resep curry roux instant hasil dari berbagai macam resep curry roux yang saya coba, dan saya putuskan sebagai resep yang paling cocok karena paling disukai orang rumah.

curry roux atau curry paste atau biang kare? :)
Homemade Instant Curry Roux
Bahan:

1 sdt biji cumin (jika suka)
20 gr Butter
3 sdm tepung terigu
1 sdt bubuk kaldu
2 sdt bubuk curry
3 cm jahe parut
3 cm bawang putih parut
2 sdm madu

Cara Membuat:

Lelehkan butter, tumis cumin hingga wangi (jika suka), tambahkan semua bahan kecuali madu, hingga tercampur rata. Matikan api, tambahkan madu lalu aduk hingga rata.

Bisa dibuat banyak lalu dicetak di ice cube tray, disimpan di lemari es atau dibekukan. Cukup campur dengan isian curry dan 600 ml air.



Kalau ada instant curry roux gini tinggal merebus isian curry (ayam, wortel, kentang, bawang bombay, jamur kancing) dengan air kira2 600 ml, tambahkan 2 sdm saus tomat, 1 sdm shoyu dan 1 sdt kecap Inggris. Terakhir setelah matang tinggal menambahkan instant curry roux dan aduk hingga kental. Tambahkan garam dan lada sesuai selera.

Comments

  1. Ditambah jinten lagi ya Mak, kalo saya sih seadanya bumbu SB aja. Salam kenal ya Mak dari Hamamatsu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. biar nyaingin 11 rempah hehehe. Salam kenal juga Mak, makasih dah mampir :)

      Delete
  2. Wah, satu lagi referensi buat Japanese curry. Makasoh sharingnya ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama2 mak, curry rumahan biar puas makannya nambah nambah :)

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)