Skip to main content

Hasil kebun

menanti panen
Memasuki awal musim panas, kebun sudah mulai menghijau.
Saya menanam sayur mayur seperti ketimun, kacang buncis, terong, tomat mini, beberapa jenis cabe dan lettuce. Bergantian memasuki masa panen, walaupun hanya sedikit sedikit, tetapi setiap hari ada saja yang dipanen. Kakak juga rajin mengamati pertumbuhan sayur-mayur, dan gembira memetik sayuran yang sudah siap panen.


Mungkin karena sayuran yang ditanam sendiri, disirami setiap hari, dipetik sendiri dan tentu saja dikonsumsi sendiri, Kakak lahap makan sayuran hasil kebun. Alhamdulillah, walaupun lahan sangat sempit tapi sungguh bersyukur bisa menikmati kebahagian yang biasanya hanya milik petani dengan ladang luas!

Berikut beberapa foto hasil kebun dan masakan olahannya.

Ketimun, tomat dan lettuce biasanya dijadikan salad


 
Tomat mini dan sweet basil, enaknya buat topping pizza
 
 
 
Terong dan Sweet Basil juga, dijadikan topping pizza

 
Rosemary untuk marinade dan garnish ayam panggang,
side saladnya juga hasil kebun, yummy!


Ternyata saya tetap lebih suka menanam sayur mayur ketimbang bunga-bunga. Selain indah dipandang, juga bisa dikonsumsi keluarga kan. Sayangnya saya hanya fokus di sayuran yang ditanam selama cuaca hangat, awal musim semi hingga akhir musim panas. Mudah2an bisa belajar menanam sayuran yang bisa tumbuh dan dipanen bergantian sepanjang tahun. Amin.

Foto terakhir, Kakak sedang memetik tomat



Comments

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)