Skip to main content

Tsupparibou Si Tongkat Ajaib



「突っ張り棒」の画像検索結果
Tsupparibou
gambar diambil dari sini
Tsupparibou termasuk lifehacks ala Jepang yang sangat saya sukai. Benda berupa tongkat yang bisa diatur panjang pendeknya ini memiliki banyak kegunaan di rumah kami, dari sekedar untuk menggantung jemuran, rak tambahan di lemari, sampai untuk mengunci pintu geser! Ukuran dan kekuatannya pun beragam sehingga bisa disesuaikan dengan tempat dan kebutuhan. Keunggulan yang paling menonjol adalah sifatnya yang non permanen, tidak meninggalkan bekas di dinding, di lantai, atau di langit-langit rumah, dan murah meriah sehingga cocok digunakan oleh saya yang kala itu seorang mahasiswa Jepang dengan allowance yang pas-pasan dan tinggal di kontrakan atau asrama. Tatakrama sebagai kontraktor  penyewa rumah di Jepang adalah, harus meninggalkan rumah kontrakan atau kamar asrama dalam kondisi seperti saat kita memasukinya pertama kali, atau kita akan dikenakan biaya yang dipotongkan dari uang jaminan yang kita bayarkan saat membuat kontrak dengan pemilik.

Ternyata si tongkat ajaib ini masih menjadi pilihan terbaik saat saya pindah ke rumah sendiri. Maklum rumah baru, yang masih harus dibayar cicilannya berpuluh-puluh tahun, jadi gak pengen temboknya bolong disana sini karena saya paku sembarangan. Meskipun saya dan suami mulai senang membuat perabot rumah sendiri (kami tidak mampu membayar jasa tukang, kecuali kalau sangat darurat), tapi tidak berani "melukai" rumah kami. Meskipun kami termasuk penyuka open shelf  atau rak terbuka yang tinggal dipaku ke dinding rumah.

Berikut beberapa tsupparibou yang saya gunakan di rumah:


Sebatang tsupparibou untuk
menggantung kemeja di lemari
(maafkan kondisi lemari yang berantakan)
sebatang tuppariobou lagi untuk
mengunci pintu geser



dua batang tsupparibou untuk tambahan rak lemari
saya gunakan untuk menyimpan lunch mat
empat batang tsupparibou, untuk tiang jemuran di dalam rumah
bisa diubah tinggi dan lebarnya sesuai tempat,
kalau sudah tidak diperlukan tinggal disimpen
Berikut modifikasi produk tsupparibou yang harus dipadankan dengan produk lain:

sebatang tsupparibou untuk menggantung tirai

hook dan ring yang digunakan untuk menggantungkan
tirai ke tsupparibou, produk toko 100 yen

dua batang tsupparibou dan rak,
dipasang di atas mesin cuci

soft gate untuk mencegah bayi masuk dapur,
ini juga sama bisa diatur lebar dan tingginya

yang ini kesukaan saya, open shelf tapi prinsipnya tsupparibou juga,
tidak dipaku ke dinding tapi ditempelkan ke atas dan ke bawah,

「地震対策 突っ張り棒」の画像検索結果
dua batang tsupparibou untuk memancang lemari
 ke langit-langit rumah
gambar diambil dari sini
Wah ternyata banyak juga tsupparibou yang saya pakai di rumah. Kalau keliling-keliling di internet atau ke toko buku bagian interior, banyak juga ide-ide penggunakan tsupparibou si tongkat ajaib yang belum saya gunakan.Tapi tetap saja tsupparibou memiliki kelemahan, sifat non permanennya bak pisau bermata dua. Karena ringan dan nonpermanen ini tsupparibou rentan copot atau rubuh jika ada gempa yang kuat. Lucunya, mereka yang lebih senang perabot permanen juga tetap menggunakan tsupparibou dengan kekuatan besar untuk memancang perabotan ke dinding atau langit-langit rumah supaya tidak bergeser atau rubuh jika ada gempa、seperti gambar di samping.

Sementara saya masih belom terampil dengan perkakas dan pertukangan, sepertinya tsupparibou akan awet dipakai di rumah.


Comments

  1. wah keren nih infonya. Aku baru tau, mak. Hihihii... beda ya attitude setiap negara. Di Jakarta mah pada ga peduli tuh yg nyewa rumah. Kadang ditinggalin gitu aja. Pernah pengalaman dari tembok rusak sampe gagang pintu dibawa sama yg nyewa. Kesel banget.

    Alat ini udah ada kali yah di toko2 nuansa jepang. Di mal2 jakarta, sering nemu sih toko2 jepang. Nanti coba aku cari deh.

    Tengkyu infonya ya, mak Shujindakara. Salam kenal

    ReplyDelete
    Replies
    1. kyaaaa! gagang pintu dibawa? disini nutup kontrak baru bisa kalo selesai diperiksa kamarnya. Ada temen yang bediri ga geser2 selama kamarnya diperiksa, demi nutupi goresan di lantai, takut didenda he3.

      iya pasti di jakarta juga dah banyak ya, met hunting n salam kenal juga :)

      Delete
  2. Keren Mba hahaha aku baru tahu namanya unik yak kegunaannya macem-macem :)
    salam kenal mba^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya lumayan irit juga dibanding beli perabot permanen, bisa digeser2 sesuka hati. Salam kenal juga, makasih dah mampir yaaa

      Delete
  3. Bagus dan wow trnyata satu alat bisa dipakai utk berbeda beda fungsinya xixixi. Makasih dan senang ada wni yg bs stay di Jepang^_^

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya tinggal variasi panjang n kekuatannya, padu padan sama rak or kain juga oke banget :)

      Delete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  5. keren....daya tekannya kuat banget pasti...
    andai mudah didapat disini..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, bahkan ada yang bisa buat gantung sepeda lho. Mungkin sebentar lagi ngetren di jakarta :)

      Delete
    2. This comment has been removed by the author.

      Delete
  6. kern ya, kegunaannya banyak dan bermacam-macam..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)