meme diambil dari sini |
Baiklah, saya cuma mau merekap 3 macam gaya dari 3 anak di rumah:
1. Gaya Tidur
salah satu momen langka anak-anak tidur bareng |
Gaya tidur si Kakak, sangat terjadwal. Tapi memang bukan cuma tidur aja yang terjadwal, asi juga begitu. Semua seperti punya ritme yang tetap, baik frekwensi maupun durasinya. Tidur pagi 2 jam, tidur sore 2 jam dan asi setiap 4 jam. Jarang sekali meleset dari jadwal. Saya ingat kebiasan membuat diary bayi dari RS yang tidak lama berlanjut di rumah, alasannya, toh setiap hari sama, jam segitu begini, jam segini begitu. Negatifnya, si Kakak resah gelisah kalau tidak sesuai jadwal, akibatnya agak sulit kalau harus bepergian jauh atau menginap di luar rumah. Positifnya, jadwal pekerjaan rumah bisa dikalkulasi dengan baik, mengerjakannya lumayan santai, bahkan bisa dapet banyak me time yang saya gunakan untuk belajar sendiri di rumah saat anak tidur. Hasilnya bisa lulus tes bahasa Jepang level 1 dan tes pembukuan level 2 yang sempat saya singgung sedikit ketika menulis tentang me time.
Baca juga : Me Time-ku Kini Tak Sendiri Lagi
Sementara kedua adiknya tanpa jadwal tetap baik waktu tidur maupun waktu asi. Aa Taqwa kalo minum asi cama cimi, kadang keburu ngantuk terus tidur-tidur ayam. Begitu ditaruh di tempat tidur langsung melek, cama cimi lagi, begitu terus sampai tiba waktunya mandi, barulah tidur lelap sampai pagi. Saat mpasi mulai lancar (usia 8 bulanan), barulah si Aa bisa tidur pulas pagi hari, sampai si Kakak pulang dari TK. Adek Haqqi? jangan tanya pola tidur deh, kapan anak itu tidur siang juga gak jelas. Secara pas ngantuk digangguin si Aa, pas yang gangguin udah tidur dateng si Kakak yang ajak main. Mungkin si adek ini tidur siang juga tapi sebentar-sebentar, pas naik stroller anter Aa sekolah, atau pas digendong belakang kalau ibu masak atau belanja. Asinya juga gak pernah putus, yang pasti setiap ibu makan pasti sambil mimikin adek Haqqi dan ini masih berlanjut sampai sekarang.
2 Gaya Main
Kakak kalau main gak mau sendiri, harus ada lawan main. Senangnya main masak-masakan, pasar-pasaran yang memang gak seru kalo cuma sendirian. Tapi saat menggambar, mewarnai, main playdough, bahkan menonton TV pun harus ditemenin! itu berlaku sampai sekarang, termasuk pas buat PR.
Sementara Aa Taqwa senang main sendiri, super duper anteng! tinggal keluarin semua mainan dia bisa anteng memainkan satu persatu sampai puas. Lain dengan Kakak yang cepat bosan, si Aa kadang tahan main kereta atau spidol/krayon sampai 2 jam! Hikmahnya, ibu bisa seneng-seneng sama hobi baru (waktu itu baru pindah rumah) gardening.
Baca juga: gardening : antara impian dan kenyataan
Kalau adik? sampai sekarang umur 1 tahun 2 bulan, Adek gak ketauan gaya mainnya. Karena asik nempel terus sama ibu. Paling-paling mengacak-acak isi lemari. Kalau ada yang perlu dicatat, sepertinya si adek ini sukanya sama air. Kalau dikasih air di botol, apalagi sedikit bocor, lumayan bisa fokus main beberapa waktu, tapi tidak seperti si Aa yang tahan bosan!
3. Gaya Lekat (terjemahan maksa dari attachment)
Aa Taqwa dan ibu, foto diambil saat ibu istrirahat habis memasang konblok halaman |
Silakan intip blog buku shujindakara
Si Kakak lumayan lengket sama ibu, tapi ya biasa-biasa saja. Kecuali kalau sedang main di luar ada banyak anak-anak, si Kakak suka pura-pura gak butuh sama ibu. Bahkan pernah pulang main dari taman dia merengek, mau ikut ibu temannya pulang. "Aku ibunya mau ganti aja, mau ibunya Nana-chan (bukan nama sebenarnya) aja!", hiks....patah hati.
Aa Taqwa mungkin yang kesannya lebih lengket ke Ayah daripada ke Ibu. Mungin karena si Aa senang main sendiri, kalau ibu sibuk juga cukup senang ditemani Ayah atau Kakak. Apalagi pas bayi Ibu masih sibuk dengan Kakak yang baru masuk TK, terus Ibu keburu hamil dan mabokan, abis gitu ada Adek yang sangat "menguasai" Ibu. Jadinya si Aa ini mengalah terus. Tapi kadang kalau udah kangen, si Aa ini bisa tiba-tiba menarik tangan ibu, "gendong!" pintanya sambil menatap Ibu dalam-dalam, dengan pandangan menusuk, yang bikin Ibu meleleh lehhhh.
Ternyata meskipun saya menggunakan pola yang itu-itu saja dalam mengasuh anak, gaya mereka semua lain-lain. Kadang saya harus banyak menyesuaikan dengan gaya anak-anak. Makanya sulit untuk bisa konsisten menerapkan model parenting A atau B, karena kareakter anak memang berbeda-beda. Plusnya seneng juga karena selalu ada yang pengalaman baru dalam keseharian dengan setiap anak, yang unik, yang cuma jadi milik saya dan si anak, meskipun setiap anak harus berbagi waktu dan perhatian Ibu (yang gayanya itu-itu aja) dengan saudara-saudaranya.
hahahaha, gemesin semua tapi mbak :).. itu model tidurnya udh kacau balau begitu yaa ;p.. sama aja kayk ankku.. tapi kalo aku cuma 2 :D.. cuma ttp sih di tempat tidur kdg posisi kita berempat trmasuk papi maminya udh nth gimana :D
ReplyDeletebisa ya di tempat tidur? ga ada yang jatoh? hehehe. Kami juga tidur ber5, susah banget bujuk si kakak tidur di kamarnya :(
Deletebisa ya di tempat tidur? ga ada yang jatoh? hehehe. Kami juga tidur ber5, susah banget bujuk si kakak tidur di kamarnya :(
Deletesetiap anak selalu berbeda-beda karakternya ya tapi di situlah kita akan mengerti sifatnya masing-masing.. hehe
ReplyDelete