Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b
Tulisan seorang Ibu rumah tangga Indonesia tentang keseharian kehidupan di Tokyo, Jepang
Hai mbak, salam kenal ya..
ReplyDeleteKebun dan tamannya cantik lho.. impian aku banget tuh ^_^
Halo salam kenal juga. Makasih ya jadi tambah semangat, senengnya kalau lihat tanaman tumbuh dan berbunga, sayangnya saya masih belajar, baru bisa indah di musim semi saja :) mampir lagi yaaaa
ReplyDeleteWah... taman dan bunga-bunganya cantik. Bikin mata segar. hehee...
ReplyDeletelumayan bunga-bunga penyejuk halaman....makasih mak :)
Deletepekarangan rumahnya cantik banget ya, banyak tanaman dan bunga-bunga..
ReplyDelete