Skip to main content

Refleksi Ramadhan 1435H

Ramadhan adalah momen yang paling pas untuk belajar agama islam bersama keluarga. Karena tinggal di negeri asing dimana muslim adalah minoritas, ditambah sedikit sekali pengetahuan tentang islam/muslim penduduk setempat, sungguh memberikan tantangan tersendiri. Tentu selalu ada pilihan untuk fokus berkegiatan di komunitas muslim, tetapi bagi kami sangat terbatas oleh jarak, waktu dan biaya. Jadi kegiatan komunitas muslim yang diikuti benar-benar yang prioritas saja.

Seperti telah ditulis sebelumnya, setelah menginjak usia 5 tahun saya mulai mengajar agama islam menggunakan media baca tulis kepada Kakak dengan bersama-sama membuat lapbook (semacam kliping) Rukun Iman. Selama ini saya hanya mengajak Kakak bercerita atau menunjukkan video gratisan dari youtube. Sekarang karena Kakak sudah mengerti bahwa Al-Quran itu adalah kitab petunjuk, sedapat mungkin semua informasi diambil langsung dari Al-Quran. Lapbook rukun iman sekarang menginjak rukun terakhir, qada dan qadar.

Memasuki Ramadhan 1435H, persiapan yang kami lakukan adalah:

  • Menyambut bulan Ramadhan
Gambar diambil dari Sakina Design
Seperti tahun-tahun sebelumnya, kami membuat hiasan rumah. Tahun ini lebih meriah, karena Kakak sudah mulai banyak kemajuan crafting-nya. Biasanya kami hanya membuat lentera fannoos/lentera kertas yang menggunakan kertas film warna warni dan menggantungnya di jendela, lalu membuat kue yang dihias dengan tema ramadhan. Tahun ini, kami memilih banner ramadhan yang cute, banyak kegiatan menggunting, melipat dan melekatkan kertas yang dilalui sambil bercerita tentang keistimewaan Ramadhan. Lalu memasangnya agak tinggi di dinding ruang tamu.
  • Mengenalkan bulan Ramadhan sebagai bagian dari kalender hijriah berikut keistimewaannya
Setiap awal bulan saya biasanya membuat print out kalender bulan dan jadwal shalat selama sebulan. Sambil menjelaskan bahwa kalender hijriah mengikuti peredaran bulan, sedangkan waktu shalat mengikuti peredaran bumi. Untuk mengetahui pergantian bulan dalam tahun hijriah, kita perlu mengamati perubahan bentuk bulan. Sedangkan untuk mengetahui waktu shalat kita mengamati perubahan posisi matahari terhadap bumi. Khusus selama ramadhan, kalender dan jadwal shalat ditempel di dekat meja makan, yang mudah dilihat, biasanya saya menempel di ruang tempat shalat dan belajar iqra. Keistimewaan bulan Ramadhan yang saya perkenalkan hanya tentang turunnya Al Quran pada tanggal 17 Ramadhan, dan malam istimewa Lailatul Qadar.

  • Memulai lapbook Rukun Islam

Gambar diambil dari islamographic.com
Selama ramadhan, 3 rukun yaitu shalat, puasa dan zakat dapat dikenalkan dengan lebih mendalam karena momennya pas. Insya Allah tentang Haji baru akan disiapkan saat menjelang Idul Adha. Penjelasan tentang kalimat tauhid masih berhubungan dengan rukun iman jadi lumayan mudah. Shalat belum mulai diajarkan rukun-nya, masih sebatas meniru, belum mengerti hukum yang mana wajib atau sunnah juga. Tetapi sudah diingatkan usia 7 tahun harus sudah bisa shalat sendiri. Oh ya, mengenai shalat dan wudhu, Kakak sejak mulai suka Barbie usia 2 tahunan saya tunjukkan video shalat dan wudhu Fulla, alhamdulillah suka. Puasa sudah mengerti mulai dari subuh sampai maghrib, tujuannya supaya menjadi orang yang bertaqwa yaitu ihlas melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan Allah. Meskipun beberapa kali minta dibangunkan untuk sahur, saat benar-benar dibangunkan ternyata ngantuk berat tidak bisa bangun. Siang harinya menyesal dan menyalahkan saya yang katanya kurang heboh membangunkan!
  • Memilih satu buku khusus anak muslim
gambar diambil dari goodreads.com
Tahun-tahun sebelumnya saya sangat idealis memilihkan buku. Pertama kali pilihannya jatuh pada juz amma edisi bahasa Inggris yang sederhana, tapi terlalu rumit untuk anak usia 3 tahun. Akhirnya "dihadiahkan" buat papanya deh. Tahun berikutnya pilihan jatuh ke "muslim child". Bagus sekali buku ini, perjuangan anak-anak muslim yang mengikuti orangtuanya menjadi imigran dan menjadi minoritas di sana. Sayang sekali tentunya terlalu "dewasa" untuk Kakak, terpaksa harus saya simpan sampai saat yang pas. Tahun ini saya bimbang antar "islam for young person" atau "under the ramadhan moon" atau "golden domes and silver lanterns". Akhirnya yang terakhir yang saya pilih, karena isinya lebih ringan tetapi ilustrasinya cantik, pas dengan selera Kakak yang akhir-akhir ini tergila-gila "anna and the snow princess"...padahal gak pernah nonton film-nya lho. Ternyata walaupun buku ini sederhana, isinya komprehensif, mengenalkan tentang (diantaranya) hijab, shalat, quran, masjid, zakat dan...kurma! karena saya tidak menemukan kurma ramadhan ini, cukup memandangi buku ini saja.
  • Menjelaskan aktifitas selama ramadhan
Gambar diambil dari sini
Sebenarnya bukan menjelaskan, cukup saya print out ramadhan card yang saya download dari internet, memasukkannya dalam clear file yang tebal lalu memejengnya di dekat meja makan. Kakak membaca satu persatu dan menanyakan apa artinya. Lumayan lebih interaktif, dan lebih mudah diingat. Selebihnya Kakak hanya melihat (dan kadang ikut aktifitas) kami berpuasa, berbuka, shalat tarawih dan tadarus. Kakak juga dibuat iri dengan adanya "takjil" bagi yang berpuasa, bayangkan saja....boleh makan dessert duluan baru makan nasi! Sebenarnya ingin sekali ikut "Ramadhan Party" istilah lain saya untuk "buka bersama", maklum Kakak matanya langsung membulat bercahaya kalau mendengar kata "party", sayang sekali tidak ada yang mengundang plus juga tidak pede mengundang. Insya Allah tahun depan ya, Nak.
  • Merayakan Iedul Fitri
Tahun ini pertama kali Kakak benar-benar merayakan Iedul Fitri di Jepang, dulu sewaktu masih usia 1 tahun pernah siy, tapi papanya waktu itu sedang dinas di luar negeri, saya hanya berdua Kakak pergi ke salah satu mesjid di dekat rumah yang ternyata....tidak menerima jamaah wanita! hiks. Beruntung kami masih bisa ikut shalat Ied dan menanti khutbah Ied selesai (tidak mengerti karena menggunakan bahasa urdu). Alhamdulillah tahun ini bisa ikut shalat Ied di Sekolah Indonesia (SRIT) di Meguro, ikut pesta lebaran untuk anak-anak dan mendapat bingkisan, lalu pergi ke acara open house KBRI Tokyo. Malam menjelang Iedul Fitri, saya bersama suami memasang hiasan rumah yang sudah dibuat saya dan Kakak beberapa hari sebelumnya. Pagi-pagi bangun tidur melihat lentera Ied sudah dipajang, Kakak langsung berseri-seri, "Hari ini Iedul Fitri!".

Kakak senang sekali dengan Ramadhan dan Iedul Fitri tahun ini, cuma tetep masih ada ganjelan karena tidak ikut "naik panggung" membacakan hafalan surat pendek di "Ied Ceria 2014" di SRIT, dan tidak membuat acara "Ied Party" di rumah. Insya Allah ya, Nak....tahun depan Ibu bisa lebih pede dan lebih kuat mengalahkan rasa malas. Semoga Allah memberi kemudahan, amiiin.

Terakhir, selamat Iedul Fitri 1435H untuk pembaca setia Blog Shujindakara, mohon maaf jika ada tulisan atau komen yang kurang berkenan. Semoga apa yang saya share bermanfaat, minimal tidak sia-sia, amiin.

Untuk yang berminat mendownload dekorasi Ramadhan dan Iedul Fitri, silakan meluncur ke

 http://www.disneybaby.com/blog/23-ramadan-and-eid-decorations-that-will-delight-baby/

Comments

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)