Skip to main content

Kemewahan itu adalah.....

 

Bangun pagi mencium wangi roti yang baru selesai dipanggang! tapi itu kemewahan versi keluarga saya. Kemewahan yang sangat terjangkau.

 

Roti tawar buatan sendiri, bagian luarnya crispy,
bagian dalamnya empuuuk dan masih hangat!
Mungkin dengan menginap di hotel atau pension yang menyajikan roti homemade adalah kemewahan yang sesungguhnya. Memanggang roti di rumah juga mungkin lebih menyulitkan buat orang lain.


Bahkan ada teman saya yang bilang, malas baking karena takut belepotan tepung!

HB kesanyangan, plus bread cutter yang sekaligus
jadi tempat menyimpan roti di sebelahnya
Lucu juga pertama kali mendengarnya, seakan-akan kalau baking di dapur itu sekalian mandi tepung. Dulu saat pertama nekat baking, saya berkutat di dapur kecil tanpa counter. Jadi kalau membuat adonan harus di ruang tamu, itupun menggunakan meja kotatsu, meja rendah ala Jepang, menguleni adonan sambil bersimpuh haha! Tapi tetep gak pake mandi tepung dong ah!

Sekarang saya tidak menguleni adonan lagi, karena menggunakan Home Bakery merek abal-abal yang saya beli murah meriah, cukup 5000 yen atau sekitar 500 ribuan rupiah. Saya tinggal mengukur bahan-bahan yang diperlukan, paling sederhana adalah roti perancis, cukup tepung terigu, garam, air dan ragi roti.


Timbangan, mangkuk untuk menimbang roti,
gelas dan sendok ukur, skeper untuk memotong adonan,
plus sekop tepung
Tepung terigu, alat-alat ukur termasuk timbangannya saya simpan di sebuah kotak tembus pandang. Setiap akan membuat roti tinggal mengeluarkan kotak, menimbang, memasukkan bahan ke dalam HB, menyetel timer, lalu saya tinggal tidur. Pagi-pagi, roti sudah matang, tinggal dipotong dan disajikan. Simpel tapi merupakan kemewahan yang sangat saya sukuri.

Semua dimasukkan ke dalam kotak disimpan
di lemari dapur, tinggal dikeluarkan kalau mau buat roti
 Kotak peralatan dan bahan yang tersimpan di lemari, di rak paling bawah yang dengan mudah bisa dikeluarkan dan dimasukkan kembali, bahkan oleh Kakak dan suami saya yang juga bisa membuat roti sendiri saking gampangnya!


Comments

  1. Ummm wanginya sampe ke sini! :)

    ReplyDelete
  2. kapan yak....masak bareng gitu din :(

    ReplyDelete
  3. Di sini ada gak yach... Home bakery kyak gitu... Pengen juga... Watt nya tinggi gak yach??.?

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)