Skip to main content

Pekerjaan Rumah Tangga Minim Stress (2)

Lanjutan dari bagian 1

Bersih-bersih
referensi pekerjaan rumah tangga,
 yang njelimet (kiri, tebal bow!)
dan yang standar saja (kanan)
  1. Tetapkan tingkat mess tolerance, 100% bersih rapih itu melelahkan! (kalau tidak bisa dibilang mustahil!)
  2. Bersih-bersih yang terfokus (pointo souji), walaupun hanya 15 menit. Maksudnya tidak perlu membersikan dari sudut ke sudut, tapi tentukan bagian mana yang akan kita bersihkan hari ini. Misalnya, hari ini bersih-bersih toilet, menguras kamar mandi, dan membersihkan lantai. Maka alokasikan hanya 15 menit untuk setiap kegiatan tersebut. Hasilnya pasti sangat bervariasi tergantung keahlian setiap orang, tapi yang pasti semakin sering kita lakukan maka akan semakin efisien dan acara bersih-bersih tidak begitu menjadi sumber stress lagi.
  3. Bersih-bersih yang hanya sambil lalu (tsuide souji), juga hanya 15 menit. Misalnya sehabis mencuci piring sekalian bersihkan bak cuci piring, sehabis berwudhu bersihkan sekalian wastafelnya, sehabis masak lap dan bersihkan area sekitar kompor. Lagi, semua diusahakan tidak lebih dari 15 menit saja.
  4. Jika perlu (dan sanggup bayar hi3), jangan segan menggunakan bantuan tenaga profesional. Misalnya untuk pekerjaan yang sulit seperti membersihkan cooking hood yang terlanjur penuh minyak dan kotoran.

Memasak
membuat hamburg dan kroket untuk
kemudian dibekukan
Bagaimanapun senangnya saya memasak, saya tidak setiap saat menikmati kegiatan memasak. Secara saya harus memasak sarapan, makan siang dan makan malam, belum membuat camilan. Itu harus saya lakukan setiap hari (kami sangat jarang jajan atau makan di luar). Kecuali menyiapkan masakan khusus, atau misalnya memasak untuk menjamu tamu, sebisa mungkin saya tidak memasak yang susah ataupun makan waktu. Jadi saya usahakan menyiapkan:
  1. Hidangan tanpa perlu dimasak. Mungkin bayangannya di Jepang kan ada ikan mentah sashimi atau bahkan telur mentah dimakan begitu saja. Tapi walaupun hanya sekedar salad saja sudah termasuk hidangan tanpa dimasak yang meringankan lho! saya pernah lihat di TV, sayuran untuk salad dicuci air hangat lalu dipotong-potong bahkan cukup dicabik/disuwir, ditaruh di container  tertutup dan simpan di lemari es, tetap fresh saat disajikan kemudian. 
  2. Hidangan siap saji. Bisa berupa makanan beku bahkan makanan dalam kemasan. Bisa beli di supermarket atau bisa membuat sendiri. Banyak sekali resep-resep masakan untuk dibekukan, termasuk berbagai macam sup, hamburg, bakso, kroket dan lain sebagainya. Jadi hanya tinggal menghangatkan saja, gampang kan?
  3. Fast and easy cooking. Maksudnya masakan yang sebentar waktu persiapan dan memasaknya. Ada banyak resep dengan kategori ini, atau bisa juga menghemat waktu dengan menggunakan high pressure cooker misalnya. Kelemahannya, biasanya masakan seperti ini harus disajikan segera, misalnya tumisan sayuran. Jadi biasanya jenis masakan ini saya buat kalau waktu masak sudah mepet waktunya makan.
  4. Nabe adalah menu paling cepat dan mudah, tinggal potong-potong
    bahan lalu masukkan ke kuah, rebus dan siap saji deh
  5. Slow cooking. Misalnya masakan seperti soupcurry atau  stew yang biasanya sangat sederhana metode memasaknya (biasanya hanya merebus saja) tapi membutuhkan waktu lama. Cocok kalau saya kebetulan lagi kepengen membuat kue atau sekedar menyiapkan stok makanan beku, jadi bisa disambi memasak. Kelebihan yang lain, bisa saya kerjakan sebelum saya bepergian ke luar rumah (kadang-kadang saya pengen dong main ke rumah tetangga he3), pulang ke rumah sebelum makan malam hanya tinggal menghangatkan saja.

Sebenarnya segala urusan rumah tangga bisa didelegasikan, apalagi kalau kita punya asisten rumah tangga atau tinggal dekat orang tua atau mertua misalnya. Bisa pula menggunakan teknologi untuk membantu mempermudah pekerjaan. Misalnya hanya dengan menggunakan timer  saja sudah cukup membantu agar pekerjaan lebih terorganisasi dan hemat waktu. Mesin cuci dan pengeringnya, vacuum cleaner, bread machine, rice cooker, slow cooker semua bisa disetel otomatis sebelum kita tinggal pergi, jadi pulang ke rumah semua sudah bersih, makanan sudah matang he3. Bahkan sekarang peralatan rumah tangga sudah banyak yang bisa dioperasikan melalui smartphone lho! tapi ya tidak berlaku buat suami saya yang tidak suka smartphone, kan di rumah sudah ada smartwife katanya! idih!!

Selesai, semoga bermanfaat.

Comments

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)