Skip to main content

Ulang Tahun Precure!


 Tanggal 5 Desember Raika ulang tahun ke-5. Alhamdulillah.Tahun ini requestnya kue ultah precure seperti怀yang dia liat di display toko, kira2 seperti ini:

Aaah ini mah gak repot2, cuma sponge cake, dikasih whipped cream, dibungkus cake film, kasih strawberry plus chocolate plate. Sayang sekali ternyata cake film motif precure gak nemu2. Akhirnya diakalin pake print out image dari internet, dilapisi cake film transparan dari toko 100 yen. Resep sponge cake yang simple, cuma telur 3 butir, 90gr gula pasir, 90 gr tepung terigu dan 30 gr mentega. Resep paling gampang diinget dari cookpad, sayang agak2 bantet he3...maklum ngocok buru2 takut adek Taqwa keburu bangun (alesan!)



 Hasil akhirnya biasa2 aja...yang bikin aja gak ngerasa puas karena bener2 pas2an...bahkan gak ada nilai plus untuk sekedar poin usahanya hiks. Tapi ternyata raika seneeeeng banget, ampe terpana melongo melihat kue idamannya jadi juga!

Makan malem pun menu seadanya, tapi memang semua kesukaan the birthday girl, sate ayam yakitori, miso sup isi kerang dan salad kol wortel.
 
 
Hadiah ultah yang direncanakan sebenernya sepeda roda 2, tapi janjinya Raika harus bisa patuh sama aturan ayah ibu...sayang beberapa minggu lalu pas main di jalan dilarang lari2 ke jalan raya ternyata belom bisa patuh. Akibatnya hadiah ultah batal! he3. Gantinya dibeliin lego aja, tapi tetep aja seneng ya dapet hadiah he3. Mudah2an semua birthday resolution-nya bisa dipenuhi ya nak....semoga selalu dalam lindungan Allah SWT dan selalu dalam limpahan rahmat-Nya...amiiin.



Comments

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b...

Mak Rempong dan SIM Jepang

Buku-buku materi kursus mengemudi Alkisah, saya seorang Mak Rempong di usia 40-an dengan 3 orang anak (9 tahun, 5 tahun, dan 2 tahun) merengek meminta Me Time ala Mamah Muda kepada suami. Suami menyambut gembira, bersedia menjaga anak-anak di rumah, tapi me time yang ditawarkan adalah kursus mengemudi!

Menyepi di Pusat Ginza

  I  have come a long way. Seharusnya ada banyak tulisan yang mendahului tulisan ini, karena saya terbiasa untuk bercerita runut, semacam OCD dalam kegiatan ngeblog . Tapi tulisan ini tidak bisa menunggu. lorong yang panjang menuju cafe, diambil dari tabelog Akhirnya hari ini saya memasuki lorong itu. Sebuah lorong kecil menuju sebuah cafe yang luas, dalam sebuah gedung menghadap perempatan Ginza yang ramai. Hari Sabtu, Ginza dibebaskan dari kendaraan yang biasaya berlalu-lalang dengan sibuk. Semacam car free day di Jakarta. Dan dari sudut cafe yang menghadap jendela besar ini, saya bisa mengamati tindak tanduk para wisatawan pejalan kaki, yang asik berfoto, berdiri tercenung menatap peta di layar smartphone , atau yang berjalan mantap menuju tempat tujuannya. Mengapa Ginza? Ah, panjang sekali ceritanya. Singkatnya, Pada suatu hari saya terpikir untuk bekerja paruh waktu. Setelah berpuluh tahun berkutat dengan hobi yang melulu di rumah, saya memutuskan...