Ulang tahun Kakak tahun ini jatuh pada saat yang kurang tepat sebenarnya. Selain the birthday girl juga sibuk, saya juga sedang kurang fit. Ditambah urusan rumah juga sedang kalut karena masalah keluarga besar di Bogor, juga masalah keluarga sendiri di Tokyo. Masalah-masalah yang bisa dibilang penyelesaiannya tidak dapat ditemukan sehari dua hari, benar-benar memakan energi. Bahkan sampai tulisan ini saya buat masih belum selesai, lho!
Kerepotan lainnya adalah karena pemilihan kue ulang tahun yang ternyata agak ribet pembuatannya.
Inspirasi Kue Ulang Tahun
Seperti biasa, karena Kakak lahir bulan Desember, bersamaan dengan momen natal, maka rumah biasanya dibanjiri dengan berbagai promosi kue natal berupa katalog kue-kue dengan foto menggoda. Nah, dari brosur kue supermarket dekat rumah yang ada di rumah, Kakak memilih sebuah kue berjudul Tiramisu Tart.
Dilihat dari uraiannya di katalog, tart ini terdiri dari kulit tart almond, coffee sponge cake, dan topping tiramisu. Mendengarnya saja sudah menetes air liur, terbayang kelezatannya. Kulit tart maupun sponge cake bisalah diatur. Saya sudah langganan pake resep kulit tart kesayangan. Sponge cake juga bisa diakali. Tapi kalau membuat tiramisu terus terang saya malas!
Akhirnya setelah saya mencari beberapa cara untuk menyederhanakan proses pembuatan kue ultah impian Kakak, saya memutuskan membuat Coffee Cream Tart.
Resep Coffee Cream Tart
Resep asli Coffee Cream Tart ini saya ambil dari website resep berbahasa Jepang delish kitchen. Sebenarnya dibuat untuk mini tart, tapi setelah saya lihat ukuran resep kulitnya, sepertinya cocok juga lah untuk tart ukuran standar 21 cm, satu-satunya loyang tart bongkar pasang yang saya punya di rumah.
1. Kulit Tart
Saya tidak menggunakan resep kulit tart seperti yang ditulis di resep aslinya, melainkan menggunakan resep kulit tart favorit yang saya simpan di blog lama.
Baked Cheesecake dengan Prebaked Tartcrust dan Creamcheese Filling beraroma Lemon
https://shujindakara.blogspot.com/2014/01/cheesecake.html
Bahan :
- 60 gram Butter (atau 50 gram margarin)
- 40 gram Gula Pasir
- Kuning telur 1 buah
- 120 gram Tepung terigu
- 20 gram Almond Powde, boleh diganti tepung terigu
- Vanilla essense
Cara Membuat :
- Campur mentega dengan gula pasir, kocok dengan mixer sampai tercampur rata (gula tidak terasa kasar lagi)
- Masukkan kuning telur dan vanilla essence, kocok hingga rata
- Sambil diayak, masukkan tepung terigu dan almond powder, aduk dengan spatula hingga rata. Jangan tergoda menambahkan air jika adonan kelihatan kering.
- Bulatkan lalu bungkus dengan plastic wrap, pipihkan dan simpan di kulkas minimal 3 jam. Setelah didiamkan di kulkas akan lebih lembab dan mudah dibentuk.
- Ratakan adonan dengan rolling pin, hamparkan kedalam cetakan tart, buat lubang-lubang dengan menusuk menggunakan garpu. sebaiknya bagian atas dilapisi kertas roti lalu diberi batu pemberat (saya gak pake dan hasilnya baik2 saja).
- Panggang dalam oven yang telah dipanaskan 180 derajat selama 15 menit, dinginkan setelah dikeluarkan dari oven.
Catatan: Bila membuat tart yang basah (semisal cheese cake, atau custard), tidak usah dilubangi dengan garpu, untuk menghindari isian rembes dan crust gak bisa renyah lagi.
2. Coffee Almond Cake
Bahan:
- 60 gram butter
- 60 gram gula pasir
- 1 butir telur, kocok lepas
- 10 cc air panas
- 1 sdm kopi instan
- 60 gram almond powder
Cara Membuat :
- Dalam wadah kecil, larutkan kopi instan dengan air panas, dinginkan.
- Biarkan butter dalam suhu ruangan hingga lembut, kocok dengan whisk.
- Tambahkan gula pasir, kocok terus hingga menyatu dan lembut.
- Tambahkan kocokan telur, kocok dengan mixer hingga menyatu.
- Tambahkan campuran kopi instan.
- Masukkan almond powder sambil diayak, aduk rata.
- Tuangkan ke dalam tart crust, panggang dalam oven yang telah dipanaskan 180 derajat selama 20-25 menit.
- Keluarkan dari oven dan dinginkan, jangan keluarkan tart dari cetakan.
3. Coffee Cream
Bahan :
- 100 cc Fresh Cream
- 20 gram Gula Pasir
- 1/2 sdm Kopi Instan
- 5 cc Air panas
- Cokelat bubuk untuk taburan secukupnya
Cara Membuat :
- Larutkan kopi instan dengan air panas, dinginkan.
- Kocok fresh cream dengan gula dalam wadah yang diapungkan dalam wadah besar berisi air dan batu es.
- Setelah kaku tambahkan larutan kopi instan.
- Ratakan ke dalam tart yang telah dingin. Taburi dengan cokelat bubuk. Hias sesuai selera.
The Birthday Story
Karena kue ini harus dibuat dalam 3 tahap terpisah, menurut perhitungan harus saya buat setidaknya 3 hari sebelumnya. Adonan tart crust biasanya disimpan semalam dalam kulkas satu hari satu malam supaya mudah digilas. Tapi karena sudah mepet sekali, saya hanya diamkan 2 jam di kulkas. Tentu saja saat digilas adonanya belum menyatu dan masih berjatuhan. Tak apalah.
Saat saya sedang memanggang kulit tart, bel rumah berbunyi! Ternyata wali kelas Aa datang ke rumah, karena kebetulan Aa ada masalah di sekolah dan hendak membicarakannya berdua. Akibatnya saya tidak fokus, dan tart terlambat dikeluarkan dari oven. Saya juga sambi dengan beres-beres dan vacuum seluruh rumah, sebagai pengalihan stress karena masalah si Aa tadi. Akibatya, kulit tart agak kecokelatan. Untung tidak gosong.
Besoknya hari H, seharusnya saya membuat coffee cream, meng-assemble tart dan menyimpannya di kulkas. Tapi ternyata, teman les saya menghubungi saya, mengajak bertemu karena kami berdua sedang berkabung karena guru les pottery kami yang meninggal mendadak minggu lalu. Baiklah, coffee cream masih bisa ditunda.
Akibatnya, ketika selesai makan malam dan Kakak menanyakan apakah kue ulang tahun bisa jadi hari itu atau perlu ditunda, saya memutuskan membuat coffee cream danmenyelesaikan kue ultang tahunnya saat itu juga. Kakak saya minta menunggu, dan jadilah juga kue ulang tahun idamannya.
Ternyata memang lezat sekali. Terutama aroma bubuk cokelat dengan coffee creamnya itu. Justru karena fresh baru dibuat langsung disajikan jadi terasa mantap sekali.
O ya, pagi harinya. Sebelum berangkat sekolah Kakak menceritakan betapa "tajam" mulut teman perempuannya saat melawan ibunya ketika bertengkar. Saya pun agak shock dan tak bisa mengatakan apa-apa.
Kakak |
"Begitulah kalau tidak mengenal Islam. Tidak mengenal adab terhadap orangtua yang ditanamkan sejak kecil"
Rasanya bahagia sekali mendengar komentarnya, mensyukuri mengenal islam dan ajaran menghormati kedua orangtua. Ternyata Kakak meresapi apapun itu dibalik kecerewetan ibunya yang setiap ulang tahun menyadarkan target milestone-nya, meskipun seringkali tidak tercapai.
Ibu |
Comments
Post a Comment