Skip to main content

Resep Tripple Mattcha Cream Cake

Kenapa Triple Matccha? karena mattcha-nya muncul tiga kali, ada di base sponge cake-nya, di filling cream-nya, dan terakhir di taburan topping-nya! Penggemar mattcha dijamin puas!

Langsung saja ke resepnya ya, aslinya saya adaptasi dari resep cookpad Jepang. Silakan liat link-nya untuk melihat foto step-by-stepnya. Dari semua resep sponge cake yang saya pernah coba, resep ini sangat detil dan memberi tips yang sangat bermanfaat.



Bahan:

Mattcha Sponge Cake (ukuran 18 cm)

3 butir telur ukuran besar, pisahkan putih telur dan kuning telur
100 gr tepung terigu, ayak
8 gr matccha, ayak bersama tepung terigu
120 gr gula granula/gula pasir
50 ml susu cair
30 gr mentega putih/butter

Matccha cream

80 ml fresh cream
80 gr white chocolate
3 gr mattcha, ayak

Matccha Powder untuk taburan, sesuai selera

Cara Membuat Matcha Sponge Cake


1. Dalam mangkuk kecil, tim susu dan mentega hingga cair, sisihkan.

2. Panaskan oven 170 derajat.

3. Kocok putih telur menggunakan electric mixer (kalau kuat pake whisk juga tidak apa-apa), tambahkan gula pasir sedikit demi sedikit, kocok terus hingga saat mixer diangkat, ujung kocokan telur berdiri tegak. Kalau istilah Jepangnya, 角が立つ, atau bertanduk. Istilah ini sangat mudah dimengerti dalam mengocok cream atau putih telur, kadang ada resep yang bilang sampai tanduk berdiri 70 persen. Dalam resep ini, tanduk berdiri 100 persen, alias berdiri tegak!

4.  Masukkan kuning telur satu persatu sambil dikocok.

5. Tambahkan tepung terigu sedikit demi sedikit, lalu campur dengan spatula, dengan gerakan folding. Adonan diangkat dengan spatula dari dasar mangkuk, lalu dilipat menutup tepung terigu. Lakukan sambil memutar mangkuk adonan. Tujuannya supaya busa telur tidak rusak.

6. Masukkan campuran susu dan mentega sedikit demi sedikit, jangan sekaligus.

7. Masukkan adonan ke dalam cetakan yang sudah dialasi kertas kue/cooking sheet. Ketuk cetakan cake 2 atau 3 kali ke atas meja/working board untuk melepaskan udara yang masih terperangkap di dalam adonan

8. Panggang 170 derajat, 30-40 menit.

9. Setelah matang, jatuhkan cetakan ke atas meja dari ketinggian 20-30 cm, gunanya untuk mencegah cake mengempis. Balikkan keatas talenan yang dialasi serbet lembab.

10. Angkat cetakan, lepas kertas kue yang melekat di sisi cetakan, tapi kertas dasarnya biarkan menempel. Tutupkan kembali cetakan dan diamkan 2-3 menit, tujuannya supaya kelembaban cake merata.

12. Lepas kertas kue yang melapisi dasar dasar cake, balikkan ke atas rak kawat/cooling rack. Tutup dengan kain lembab dan biarkan dingin. Baiknya diinapkan semalam (jangan lupa menaruh cake dalam wadah tertutup atau dibungkus cling wrap/plastik) sebelum diiris dan diisi filling matccha cream. Iris menjadi 3 lembar.



Cara Membuat Mattcha Cream

1. Tim seluruh bahan mattcha cream hingga mencair dan aduk hingga rata.

2. Oleskan matccha cream hingga rata pada setiap lapisan permukaan sponge cake, susun kembali ketiga lembar sponge cake, olesi bagian paling atas dan pula sisi-sisi cake dengan matccha cream hingga rata. Dinginkan.

3. Setelah dingin, taburi matccha powder ke atas permukaan dan sisi keliling sponge cake, sambil mengayaknya, hingga taburan mattcha powder halus dan rata.

4. Tripple Matcha Cream Cake lebih legit disajikan setelah disimpan sehari di kulkas.

Selamat mencoba!

Comments

  1. Waah enak mak.. Saya punya matcha krim juga ini dapet dari online
    Mau coba, semoga bentuknya sebagus ini ehehhe
    *ketahuan ga jago masak

    ReplyDelete
    Replies
    1. yuk coba mak, saya juga ga jago, tapi kalo keuletan ngubek resep cookpad mah berani diadu hi3. ini resep okeh sekali, laporan yang bikin puluhan ribu dan katanya masuk resep pilihan yang diterbitin cookpad. selamat mencoba :)

      Delete
  2. Waaa maakk.. Bagi donk..

    Mupeng.. Mupeng.. Mupeng maksimal saya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. sementara bagi resepnya deh, beneran layak dicoba deh ini resep :)

      Delete
  3. wah penggemar mattcha pasti seneng sekali
    hehe TFS resepnya mbk :)

    ReplyDelete
  4. Wajib coba nih resepnya di rumah pas weekend nanti :)

    ReplyDelete
  5. selalu salut deh dengan yg pada bisa bikin cake-cake :), menggiurkan mbaa :)

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)