Skip to main content

Kitchen with Baby :)


Lama gak apdet laman dapur, bukan berarti gak masuk dapur siy, tapi karena repot dengan bayi dan persiapan Aa masuk TK acara memasak jadi disederhanakan. Baking sudah jarang-jarang, kecuali bikin roti tawar buat sarapan. Bread machine pun sudah mulai ngadat2 karena kebanyakan dipekerjakan. Sekarang lebih sering dipakai untuk membuat adonan sajah, selanjutnya dipanggang di oven, cukup modal cetakan roti tawar saja.

Karena ada bayi, waktu memasak yang dialokasikan 1 jam terasa sangat singkat. Sebisa mungkin menghindari memasak yang harus banyak potong memotong atau menggoreng/menumis. Solusinya lebih banyak masak yang di steam di penggorengan, dan SALAD! Karena busui harus banyak makan sayur, salad adalah menu yang paling pas; tak perlu dimasak, bisa disiapkan kapan saja lalu disimpan di kulkas, variasinya juga macam-macam. Tinggal utak-atik isian dan tipe dressing dijamin gak bakalan bosan!

Berikut beberapa salad yang jadi hit di meja makan saya:







Kalau sudah bosan dengan kol dan lettuce, biasanya saya mulai melirik sayuran yang direbus sebentar semisal tauge atau wortel, lalu ditambah soun/bihun atau macam-macam rumput laut. Untuk daun hijau sekarang saya lebih sering menggunakan kaiware atau sprouts semacam kecambah. Biasanya kecambah brokoli, lobak, dan yang terbaru kecambah kacang polong disebut tomyou. Rasanya tidak sekuat kaiware, dan yang paling penting bisa didaur ulang! Cukup rendam akar tomyou dan bisa dipanen berulang-ulang! 






segarnya hijau tomyou!

Yuk mari ke dapuuuurrrr!

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b...

Mak Rempong dan SIM Jepang

Buku-buku materi kursus mengemudi Alkisah, saya seorang Mak Rempong di usia 40-an dengan 3 orang anak (9 tahun, 5 tahun, dan 2 tahun) merengek meminta Me Time ala Mamah Muda kepada suami. Suami menyambut gembira, bersedia menjaga anak-anak di rumah, tapi me time yang ditawarkan adalah kursus mengemudi!

Cheesecake

Lama gak bikin cheesecake, tiba2 suami pulang bawa creamcheese. Akhirnya gedebak gedebuk bikin kulit tart. Resep andalan pie/tart crust . Biasanya irit butter diganti mentega, kali ini gak. Sekalin bikin 2x resep buat cadangan. Isi juga ambil dari sumber yang sama, plain cheesecake  cuma ganti sour cream dengan  low-fat yoghurt dan gak pake marble cokelat. Hari pertama bikin kulit-nya, besoknya baru bikin cheesecake-nya. Didinginin kira2 6 jam-an. Rasanya mantep banget, gak pengen nyari resep lain lagi. Cadangan kulit tart mo dibikin biskuit aja....karena sedep banget. Sisa sedikit dipanggang terus dimakan berdua Raika, biskuit anget itu enaaaak! empuk tapi renyah....renyah tapi empuuuuk!  Resep Tart Crust (ukuran 20cm): Bahan Mentega 60 gr (margarin 50gr) Gula Pasir 40 gr Kuning telur 1 buah (ukuran besar) Tepung terigu (120 gr) Almond Powder (20gr), boleh diganti tepung terigu Vanilla essense (beberapa tetes) Cara Membuat 1. Campur mentega dengan gul...