Skip to main content

Teach Your Child to Read in 100 Easy Lessons-selesai

Hari ini hari terakhir liburan musim panas, besok sudah mulai sekolah seperti biasa. Alhamdulillah di liburan musim panas ini Kakak akhirnya menamatkan Iqra dan mulai Juz Amma, juga menamatkan Teach Your Child to Read in 100 Easy Lessons  dan mulai menginjak bacaan Reading Literature dari Baldwin Project (iyaaaaaa gratisan).

Buku pegangan yang sudah lecek

Mulai menggunakan reading literature
Perjuangan berat selama 1 tahun lebih sejak Mendadak Calistung , menyisihkan waktu 10 menit sebelum berangkat sekolah untuk belajar Iqra dan 100 lessons. Kenapa cuma 10 menit? karena lebih dari itu anaknya udah gak konsen, padahal untuk mengkondisikannya duduk manis perlu 1 jam lebih. Kenapa sebelum berangkat sekolah? sekalian sebagai pemanasan karena di sekolah lebih berat lagi, harus duduk manis untuk setiap jam pelajaran (45 menit!).

Rasanya lega bisa menyelesaikan pelajaran membaca Al Quran dan Bahasa Inggris, tapi tugas besar menanti saya dan Kakak. Karena meskipun Kakak bisa membaca tapi tidak tahu artinya maupun tata bahasanya. Belum lagi saya juga berencana untuk memulai pelajaran Bahasa Indonesia yang bahan-bahannya sudah lengkap (tapi keburu bulukan!)

Saya senang sekali menemukan buku pegangan bahasa Inggris ini, benar-benar menuntun anak sedikit demi sedikit untuk membaca, tidak terburu-buru dan tidak menuntut kreatifitas guru karena cara mengajar sudah tertulis dengan jelas, tinggal mengikuti,

Berikut foto-foto lesson unitnya:

Lesson 1 masih perkenalan alphabet

mulai membaca kata demi kata

mulai membaca satu kalimat

Tampilan bacaan berparagraf di lesson 100
Mudah-mudahan ke depannya bisa konsisten meskipun memakan waktu lama, apalagi harus mulai memikirkan Aa Taqwa yang tahun depan mulai masuk TK.

Comments

  1. Assalamualaikum, salam kenal mba :)

    Inilah sosok ibu yg pinter, serba bisa. Bayangkan hrs menguasai : B Indonesia, Bhs Inggris, Bhs Jepang, Iqra, Juz Amma, Al Quran,..
    salute, no more desperate lah yaow hahaha... enjoy n semangaaat.

    Itu baru 1 sisi bahasa, blm lagi kuliner Jepang, sushi, dorayaki...dll.

    Asyik deh kenal dg mba, bgmn sdg musim apa skr d sana?
    Terimakasih artikelnya sgt menarik. Saling follow blog yuk .. arigato !

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)