Skip to main content

Anda tipe anjing atau kucing?

Karena hubungan saya yang putus nyambung dengan facebook, perasaan saya sering mengharu biru. Saat terhubung dengan facebook, saya juga terhubung dengan teman semasa kuliah, tetangga di Indonesia, dan juga rekan kerja. Lalu hati saya basah oleh hujan rindu, ingat masa-masa kuliah dan sahabat-sahabat saya. Saat saya terputus dengan facebook, saya jadi kangen, dan akhirnya menyerah balikan lagi demi sekedar mengecek kabar mereka.


Hari ini saya chat dengan salah satu teman kuliah, walaupun sama-sama disambi mengurus anak masing-masing.Saya kemudian teringat, dulu pernah bersamanya menonton film "the truth about cats and dogs", dan isenglah saya membaca soal psikologi anjing dan kucing, psikologi pemelihara anjing atau kucing, dan terakhir tentang cat person vs dog person.

Ketika masih pengantin baru, saya sudah pernah membaca suatu artikel psikologi yang mengelompokan keterikatan seseorang sebagai tipe anjing atau tipe kucing. Tipe anjing konon memiliki keterikatan yang kuat dengan pemiliknya, sedangkan tipe kucing lebih terikat kepada tempat atau lingkungan sekitar. Saya pikir, mungkin benar ya, kan ada istilah "a dog is a boy's bestfriend". Juga pengalaman saya ketika Ibu Kos saya sekeluarga sudah pindah rumah, saya masih sering bertemu dengan kucing peliharaan mereka di seputaran rumah kos yang sudah ditinggalkan.

Membaca artikel tersebut (sayang sekali sudah saya ubek2 kok ya tidak ketemu), saya langsung menyimpulkan saya ini tipe anjing. Karena saya begitu terikat kepada suami, sampai-sampai rela meninggalkan kampung halaman, keluarga dan sahabat, kolega dan teman, juga tentu saja pekerjaan saya. Lalu mulai hidup di Tokyo, yang walaupun sudah saya kenal selama 2 tahun kuliah, tetap saja sebuah tempat yang asing.

Saya lalu menemukan artikel menarik ini. Cerita yang lucu, tentang ketidakcocokan cat person dan dog person, dibahas di (kemungkinan) situs pemilik anjing, dengan contoh kasus....seorang psikolog! Setelah saya baca-baca, agak berbeda dengan artikel psikologi yang sudah pernah saya baca sebelumnya.

Dogs will intrude on a person’s ongoing activities if they are feeling lonely and want some company or play. Cats, on the other hand, are often invisible during the day, seeming only to appear in the evening, especially if that is when they are fed. Cats will occasionally engage in social activities or play with people, but their interest is limited. Usually, after only a few minutes, cats will abandon the game and wander away. Dogs on the other hand, will often engage in play, like fetching a thrown ball, for hours at a time, and it is usually the human that quits the game first.

Sepertinya tipe anjing cenderung lebih sociable dibandingkan tipe kucing. Saya yang tadinya merasa sebagai tipe anjing kok ya jadi ragu, karena saya termasuk tipe yang malas berbaur, lebih senang sendiri walaupun bisa juga menikmati kebersamaan dengan orang lain atau kelompok, selama tidak terlalu mengikat dan mengorbankan interest saya sendiri. Jadi sebenarnya saya tipe anjing apa tipe kucing ya? akhirnya saya iseng juga ikutan kuisnya disini, hasilnya:

What's Up Pussy Cat?

Nope, not a canine. You may have a few canine traits, but you are more like our noble friends the cats. You enjoy life and can frisk with the best of them. You get your kicks from being mischievous, aloof and sometimes downright bad. Boredom is something you cannot endure so you are often on the prowl for fun and excitement. Don't worry about the dogs, you will outrun them and then climb a tree. You annoy your canine friends. However, they do find you fascinating.


Kalau sudah tau saya tipe kucing terus mau bagaimana? gak gimana-gimana, namanya juga iseng! Mau ikutan iseng juga? silakaaaaan.

Oh ya, saya suka bagian "You annoy your canine friends. However, they do find you fascinating". Aaaah dog person memang baik hati yaaaaa.

image is taken from http://www.yorubagirldancing.com

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Rindu Menjahit

Belakangan ini rindu sekali belajar menjahit lagi, sayang sekali masih belum ketemu waktu yang pas. Kakak masih pulang cepat dari TK, adik juga masih harus selalu ditemenin main. Tapi karena sudah tidak tahan saya nekat memotong kain untuk membuat gaun. Sayang sekali belum selesai juga, Insya Allah nanti diapdet kalau sudah selesai. Sementara menanti momen yang pas, saya ubek-ubek lagi foto jadul pertama kali kena menjahit. Membuat perlengkapan sekolah kakak dan beberapa dress dari kain sarung bantal untuk latihan.     Melihat foto-foto ini jadi semakin ingin belajar menjahit....hikkksss.     Tas bekal, luncheon mat, dan cuttlery wallet tas jinjing sekolah TK untuk membawa buku cerita baju karung dari kain spanduk versi ikat pinggang (baseball punya suami hi3) baju karung dari kain spanduk dress anak dari bahan sarung bantal dress wanita, belajar menjahit rempel (gak tau istilah teknisnya)