Skip to main content

Nikuman alias Bakpao isi Daging ala Jepang

nikuman-bakpao-Jepang
Nikuman, Bakpao isi daging ala Jepang

Kalau anda jalan-jalan di Jepang saat mulai dingin, memasuki musim gugur, biasanya convenient stores Jepang akan menjual bakpao-bakpao yang dipajang di kukusan elektronik berkaca transparan. Benar-benar godaan berat untuk mampir. Biasanya variasi rasa yang dijual adalah kacang merah (anman), daging cincang (nikuman) dan sosis dengan saus tomat (pizzaman). 

Menggigit bakpao dengan kulit yang lembut dan kenyal, lalu aroma kacang merah yang harum, manis dan legit panas-panas saat cuaca dingin benar-benar nikmat. Sayangnya, tentu saja kami mengkhawatirkan kehalalannya (kalau nikuman dan pizzaman sudah jelas dari daging babi yaa). Tapi tentu saja kami sekeluarga keukeuh ingin menikmati bakpao Jepang yang spesial ini. Jadi saya berburu resep bakpao yang cocok.

Setelah beberapa kali mencoba bermacam resep, saya menyimpan 2 buah resep andalan. Yang satu adalah resep Nikuman dari Cookpad  yang berbahasa Jepang, dan satu lagi dari bakpao ayam blog teman Indonesiasaya di Jepang. Beliau adalah guru memasak bersertifikat di tempat kursus masak bergengsi ABC Cooking Jepang.

Keistimewaan resep cookpad adalah isinya yang gurih banget! Dan keistimewaan bakpao ayam teman saya adalah kulitnya yang empuk dan awet empuk. Artinya meskipun baru dimakan besok paginya, masih empuk, apalagi kalau dihangatkan dengan dikukus ulang, rasanya masih seperti fresh from the kukusan! Rahasianya adalah mencampurkan putih telur ke dalam adonan bakapo1

Jadilah saya memiliki ide untuk menggabungkan kedua resep ini saat membuat nikuman minggu lalu.

Resep Nikuman, Bakpao isi Daging ala Jepang (12 buah)

Bahan-bahan:

Bahan kulit bakpao:

  1. 150 gram tepung terigu protein rendah
  2. 150 gram tepung terigu protein tinggi 
  3. Air (hangat karena musim dingin) dicapur 1 buah putih telur menjadi 170 gram
  4. 25 gram gula pasir
  5. 15 gram susu bubuk
  6. 8 gram baking powder
  7. 4 gram ragi instan
  8. 1 sdm minyak sayur

Bahan isian daging:

  1. 100 gram daging ayam cincang
  2. 20 gram rebung, cincang
  3. 1 buah jamur shiitake jika ada, iris halus
  4. 1/2 butir bawang bombay, cincang halus
  5. Saus tiram, saus shoyu sesuai selera
  6. Minyak wijen, untuk menumis
  7. Tepung maizena atau tepung kentang untuk mengentalkan

resep-nikuman-bakpao-ala-jepang
Bakpao yang sudah mengembang siap dikukus

Cara Membuat:

  1. Siapkan isin nikuman. Tumis bawang bombay dengan minyak wijen, masukkan daging cincang, rebung, dan jamur shiitake. Masukkan semua bumbu dan aduk hingga rata. Kentalkan dengan tepung maizena, dinginkan dan bagi menjadi 12 buah.
  2. Masukkan semua bahan ke dalam mesin roti sesuai petunjuk penggunaan. 
  3. Setelah adonan kalis dan didiamkan hingga mengembang
  4. Bagi menjadi 12 buah (kira-kira 45-50 gram) 
  5. Bulatkan, istirahatkan 15 menit 
  6. Giling tipis2, isi adonan daging
  7. Taruh diatas kertas roti, diamkan sampai mengembang 1,5 kali lipat
  8. Kukus kurang lebih 15 menit dengan api besar, jangan lupa lapisi tutup kukusan dengan serbet supaya uap tidak menetes ke dalam kukusan
  9. Hati-hati saat membuka tutup kukusan, sebaiknya tunggu beberapa menit setelah api dimatikan. Selain panas, juga bakpao bisa tiba-tiba kempes karena perbedaan suhu yang drastis.
resep-nikuman-bakpao-isi-daging-ala-jepang
Bakpao yang sudah matang di kukusan

Kalau ingin membuat versi kacang merah, kacang hijau, isin pizza silakan dibuat sesuai selera masing-masing ya.







 

Comments

  1. Ya ampuuuun ini pasti enak bangetttt ya mba šŸ˜šŸ˜šŸ˜. Isiannya banyak dan rotinya lembuuut. Aku tuh sukaa banget bakpau. Tp memang pas ke jepang jarang makan ini Krn kuatir daging pork.

    Tp sempet pas ke shirakawa, Krn di sana terkenal dengan Hida beef, JD banyak dijual kan. Kebetulan ada yg jual bakpau isi Hida beef. Aku langsung beli, dan ENAAAAK paraaah šŸ˜šŸ˜šŸ˜.

    Kalo daging sapi di jepang itu memang enak2 yaaa. .. Kobe beef, Hida beef, matsuzaka beef, Wagyu , makanya tiap ke jepang aku pasti spare budget utk menikmati daging sapi di sana . Dijadiin steak atau bakpau Gini sama enaknya šŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Huwaaa kalo hida beef masuk bakpao itu artinya bakpao-nya naik kasta hahaha.
      Kalau yang di kombini itu sudah pasti daging babi ya. Jadi memang perjuangan kalau mau makan bakpao itu.
      Kalau bakpao di Indonesia kerasa ringan gitu kan kayak roti kukus aja, kalau ini mantep asli bikin kenyang loh.

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b...

Mak Rempong dan SIM Jepang

Buku-buku materi kursus mengemudi Alkisah, saya seorang Mak Rempong di usia 40-an dengan 3 orang anak (9 tahun, 5 tahun, dan 2 tahun) merengek meminta Me Time ala Mamah Muda kepada suami. Suami menyambut gembira, bersedia menjaga anak-anak di rumah, tapi me time yang ditawarkan adalah kursus mengemudi!

Menyepi di Pusat Ginza

  I  have come a long way. Seharusnya ada banyak tulisan yang mendahului tulisan ini, karena saya terbiasa untuk bercerita runut, semacam OCD dalam kegiatan ngeblog . Tapi tulisan ini tidak bisa menunggu. lorong yang panjang menuju cafe, diambil dari tabelog Akhirnya hari ini saya memasuki lorong itu. Sebuah lorong kecil menuju sebuah cafe yang luas, dalam sebuah gedung menghadap perempatan Ginza yang ramai. Hari Sabtu, Ginza dibebaskan dari kendaraan yang biasaya berlalu-lalang dengan sibuk. Semacam car free day di Jakarta. Dan dari sudut cafe yang menghadap jendela besar ini, saya bisa mengamati tindak tanduk para wisatawan pejalan kaki, yang asik berfoto, berdiri tercenung menatap peta di layar smartphone , atau yang berjalan mantap menuju tempat tujuannya. Mengapa Ginza? Ah, panjang sekali ceritanya. Singkatnya, Pada suatu hari saya terpikir untuk bekerja paruh waktu. Setelah berpuluh tahun berkutat dengan hobi yang melulu di rumah, saya memutuskan...