Menginjak usia 40 tahun, sebagai wanita, apa yang langsung terpikir? strategi anti aging? Kalau saya, boro-boro inget anti aging, inget age (baca: umur) aja enggak! Cuma mumet dapat surat2 panggilan medical check up dari pemda. Karena saya bukan karyawan yang wajib general medical check up tahunan, juga tidak diwajibkan oleh kantor suami tempat bekerja, yang mengurusi kesehatan saya cuma Dinkes Pemda tempat tinggal.
Salah satu tes yang harus dijalani adalah screening kanker rahim dan kanker payudara. Iseng2 browsing proses screening, saya jadi terdampar ke situs2 kesehatan kewanitaan. Salahsatunya tentang hormon, siklus haid, masa subur, usia menopause dan lain2. Salahsatu yang saya terus browsing adalah keseimbangan hormon wanita, yang bisa dipantau melalui pencatatan suhu basal tubuh, kisotaion, 基礎体温.
tampilan aplikasi karadanokimochi |
Saya sudah sering mendengar tentang pentingnya mencatat suhu basal tubuh, tapi yang terbayang adalah keribetan dan kesulitan untuk konsisten. Tapi ternyata saat ini segalanya sudah serba cepat dan mudah!
Suhu basal tubuh adalah suhu saat kita tidur dan tubuh istirahat. Karena tidak mungkin mengukur suhu tubuh saat tidur, suhu basal tubuh diukur saat bangun tidur, dan diusahakan pada jam yang sama setiap harinya. Termometer yang digunakan adalah termometer khusus kebidanan, fujintaionkei, 婦人体温計. Meskipun disebut termometer khusus kebidanan, penampakannya sama seperti termometer biasa. Yang berbeda adalah cara penggunaannya, termometer diletakkan di bawah pangkal lidah, sebelah kiri atau kanan urat lidah yang vertikal.
tampilan aplikasi WomanC |
Nah, kerennya, sekarang termometer seperti ini sudah canggih. Walaupun tentu kita bisa mencatatnya ke dalam grafik (bisa print spreadsheet yang banyak tersedia gratis di internet, salah satunya disini ), tapi ada macam-macam termometer yang bisa mencatat dan membuat grafik secara otomatis, tentu lengkap dengan perkiraan haid bulan berikutnya, masa subur/ovulasi dan lain-lain. Ada juga termometer yang bisa memindahkan data nirkabel ke aplikasi khusus yang bisa didownload, untuk smartphone maupun PC. Diantaranya The*mo dengan aplikasi WomanC (dapat diunduh di sini) dan Om*on dengan Karadanokimochi (dapat diunduh dari sini).
Lalu apakah saya menggunakan termometer2 canggih ini? tentu saja tidak! karena harganya juga lumayan, dan tetep takut mubazir jika khirnya tidak konsisten. Saya menggunakan termometer kebidanan tanpa perangkat transfer data otomatis, dan mengunduh aplikasi karadanokimochi, versi gratis yang sederhana. Alhamdulillah masih konsisten, karena baru 2 bulan. Mudah2an konsisten terus, aamiin.
gambar diambil dai sini |
Grafik siklus suhu basal tubuh yang normal 28 hari biasanya terbagi menjadi 2 bagian, suhu rendah (pelepasan hormon estrogen) biasanya sejak hari pertama haid, lalu menanjak naik (pelepasan hormon progesteron) pada masa ovulasi (masa subur) di hari ke 10-16 (hari ke-14 adalah hari pelepasan sel telur yang merupakan hari dengan kemungkinan kehamilan tertinggi jika dibuahi), lalu masuk ke bagian suhu tinggi hingga haid bulan berikutnya datang (hormon estrogen maupun progesteron rendah).
Grafik suhu basal ini bermanfaat untuk perencanaan kehamilan, juga untuk memastikan kesehatan organ reproduksi, bahkan untuk perencanaan waktu memulai diet! Jika grafik tidak menunjukan siklus suhu tinggi dan rendah, bisa jadi ada masalah keseimbangan hormon, tidak terbentuknya sel telur, masa menjelang menopause, dan lain2. Keengganan mencatat suhu basal sebenarnya karena saya tidak yakin dengan siklus 28 hari, karena tidak semua wanita siklusnya sama. Tapi termometer2 canggih ini ternyata dengan otomatis menghitung siklus kita, setelah pencatatan suhu basal secara konsisten selama minimal 4 bulan!
Berikut contoh grafik yang berbeda dengan grafik suhu basal tubuh pada umumnya, maka bisa dianalisis penyebabnya, dengan catatan pengukuran suhu tubuh sudah dilakukan dengan tepat.
1. Grafik tidak menunjukkan periode suhu basal rendah dan tinggi, meskipun haid tetap datang setiap bulannya. Biasanya grafik ini menungjukkan kemungkinan tidak dihasilkannya sel telur.
3. Grafik suhu basal menunjukkan periode suhu rendah dan suhu tinggi, tetapi periode suhu tinggi pendek atau kurang dari 14 hari. Kemungkinan tidak cukupnya hormon progesteron. Jika periode suhu tinggi bahkan kurang dari 10 hari, perlu dikhawatirkan jika terjadi pembuahan biasanya tidak dapat dengan sempurna melekat ke dinding rahim.
4. Grafik suhu basal tubuh menunjukkan periode suhu tinggi yang panjang, lebih dari 14 hari. Bila terus berlanjut hingga 3 minggu, apalagi haid tidak datang, maka kemungkinan kehamilan berhasil terjadi. Jika kemudian haid datang terlambat, maka kemungkinan ada masalah keseimbangan hormon progesteron.
5. Grafik suhu basal tubuh menunjukkan periode suhu rendah yang panjang, lebih dari 14 hari. Kemungkinan ada masalah keseimbangan hormon estrogen.
Terakhir, penting untuk dicatat bahwa pengukuran suhu basal untuk perencanaan maupun mejarangkan kehamilan atau mengecek keseimbangan hormon tidak bisa digunakan jika sedang menggunakan kontrasepsi hormonal, seperti pil/suntik dll. Juga tetap harus ingat, manusia hanya berusaha dan Allah yang maha kuasa menetapkan kapan kehamilan terjadi.
Grafik dan isi artikel ini disarikan dari sini.
makasih sharingnya
ReplyDeletesama-sama mbak Tira
Delete