Rabu malam, 13 Februari 2013
Venue : Rumah kontrakan seluas 43m2
Event : Makan malam
Menu : Ikan kembung goreng (rada angus) plus oseng sawi (pake cabe rawit satu biji)
Musik Latar : Tangisan orok dan dengkuran kakaknya
Percakapan:
Suami: Besok kan Valentine's day he3
Istri : (mendelikkan mata yang udah merah kebanyakan begadang), seakan2 bilang "MAKSUD LO???"
Suami : eh...maaf...maaf.
Di Jepang Valentine adalah salah satu event (konsumerisme) yang cukup besar. Biasanya perempuan yang memberi hadiah cokelat kepada laki2 yang disayangi. Belakangan (demi tujuan komersil), hadiah cokelat juga katanya melambangkan kasih sayang yang universal, asal dari perempuan ke laki2. Misalnya dari anak perempuan kepada ayahnya. Suami saya sendiri sering dapet cokelat valentine dari neneknya. Budaya valentine ini juga merasuk ke kantor2, sekolah2, TK, bahkan penitipan anak. Biasanya buat anak2 event-nya menggambar hati dan bunga. Begitu juga acara televisi, semuaaa tema jadi valentine. Tidak mengherankan untuk masyarakat Jepang yang homogen, gampang banget diseragamin he3. Plus, pasukan pemasar yang sangat bekerja keras menciptakan even2 baru untuk menjual dagangannya he3. Sampai2 tanggal 14 Maret dijadikan White Day, para laki2 penerima cokelat di hari Valentine gantian harus ngasih cokelat ke si pemberi he3.
Tanpa bermaksud merayakan, apalagi jadi korban pemasaran para chocolatier yang gila2an pasang harga cokelat memanfaatkan momen valentine, sarapan pancake cokelat kacang pagi ini dibolongin bentuk hati buat nyenengin yang susah bangun pagi. Maklum matanya rapet banget....karena emang lagi sakit mata! he3.
Comments
Post a Comment