Skip to main content

3 Anak 3 Gaya

meme diambil dari sini
Meski saya sudah tau tidak boleh membandingkan anak, jangankan dengan anak orang lain, dengan saudaranya sendiri juga tidak boleh, tapi seringkali saya membandingkan juga. Kadang keluar kata-kata, "kok gak seperti si Kakak ya, atau, beda banget sama si Aa ya, atau jauh mendingan si Adek ya!". Maklum, anak tiga orang gayanya beda-beda semua. Untung anak saya cuma tiga, kalo lebih bisa sangat tertekan karena banyak yang bergaya! seperti kata si meme usil di atas.

Baiklah, saya cuma mau merekap 3 macam gaya dari 3 anak di rumah:

1. Gaya Tidur

salah satu momen langka anak-anak tidur bareng
Gaya tidur si Kakak, sangat terjadwal. Tapi memang bukan cuma tidur aja yang terjadwal, asi juga begitu. Semua seperti punya ritme yang tetap, baik frekwensi maupun durasinya. Tidur pagi 2 jam, tidur sore 2 jam dan asi setiap 4 jam. Jarang sekali meleset dari jadwal. Saya ingat kebiasan membuat diary bayi dari RS yang tidak lama berlanjut di rumah, alasannya, toh setiap hari sama, jam segitu begini, jam segini begitu. Negatifnya, si Kakak resah gelisah kalau tidak sesuai jadwal, akibatnya agak sulit kalau harus bepergian jauh atau menginap di luar rumah. Positifnya, jadwal pekerjaan rumah bisa dikalkulasi dengan baik, mengerjakannya lumayan santai, bahkan bisa dapet banyak me time yang saya gunakan untuk belajar sendiri di rumah saat anak tidur. Hasilnya bisa lulus tes bahasa Jepang level 1 dan tes pembukuan level 2 yang sempat saya singgung sedikit ketika menulis tentang me time.  


Sementara kedua adiknya tanpa jadwal tetap baik waktu tidur maupun waktu asi. Aa Taqwa kalo minum asi cama cimi, kadang keburu ngantuk terus tidur-tidur ayam. Begitu ditaruh di tempat tidur langsung melek, cama cimi lagi, begitu terus sampai tiba waktunya mandi, barulah tidur lelap sampai pagi. Saat mpasi mulai lancar (usia 8 bulanan), barulah si Aa bisa tidur pulas pagi hari, sampai si Kakak pulang dari TK. Adek Haqqi? jangan tanya pola tidur deh, kapan anak itu tidur siang juga gak jelas. Secara pas ngantuk digangguin si Aa, pas yang gangguin udah tidur dateng si Kakak yang ajak main. Mungkin si adek ini tidur siang juga tapi sebentar-sebentar, pas naik stroller anter Aa sekolah, atau pas digendong belakang kalau ibu masak atau belanja. Asinya juga gak pernah putus, yang pasti setiap ibu makan pasti sambil mimikin adek Haqqi dan ini masih berlanjut sampai sekarang. 


berdesakan di perosotan
2 Gaya Main

Kakak kalau main gak mau sendiri, harus ada lawan main. Senangnya main masak-masakan, pasar-pasaran yang memang gak seru kalo cuma sendirian. Tapi saat menggambar, mewarnai, main playdough, bahkan menonton TV pun harus ditemenin! itu berlaku sampai sekarang, termasuk pas buat PR.

Sementara Aa Taqwa senang main sendiri, super duper anteng! tinggal keluarin semua mainan dia bisa anteng memainkan satu persatu sampai puas. Lain dengan Kakak yang cepat bosan, si Aa kadang tahan main kereta atau spidol/krayon sampai 2 jam! Hikmahnya, ibu bisa seneng-seneng sama hobi baru (waktu itu baru pindah rumah) gardening.

Baca juga:              gardening : antara impian dan kenyataan
               

Kalau adik? sampai sekarang umur 1 tahun 2 bulan, Adek gak ketauan gaya mainnya. Karena asik nempel terus sama ibu. Paling-paling mengacak-acak isi lemari. Kalau ada yang perlu dicatat, sepertinya si adek ini sukanya sama air. Kalau dikasih air di botol, apalagi sedikit bocor, lumayan bisa fokus main beberapa waktu, tapi tidak seperti si Aa yang tahan bosan!

3. Gaya Lekat (terjemahan maksa dari attachment)

Aa Taqwa dan ibu, foto diambil saat ibu istrirahat
habis memasang konblok halaman
Dari 3 anak, Adek Haqqi yang paling lengket ke ibu. Bener-bener tak gendong kemana-mana karena anti naik baby stroller. Gak bisa juga dialihkan perhatiannya sama ayah, apalagi sama mainan. Si Adek hobi makan siy, jadi kadang disumpal makanan biar anteng sebentar, tapi ya benar-benar sebentar. Keinginan adek Haqqi cuma satu, leyeh leyeh sama ibu, sambil mimik! Tapi ada juga positifnya siy, ibu bisa sambil baca buku, sampai-sampai mulai buat blog buku. Sayangnya tidak ada waktu buat mengisinya, ya karena gak bisa leyeh-leyeh sambil ngetik! akibatnya baru bisa nangkringin judul buku yang selesai dibaca di draft, entah kapan bisa ngetik isinya.

Silakan intip blog buku shujindakara

Si Kakak lumayan lengket sama ibu, tapi ya biasa-biasa saja. Kecuali kalau sedang main di luar ada banyak anak-anak, si Kakak suka pura-pura gak butuh sama ibu. Bahkan pernah pulang main dari taman dia merengek, mau ikut ibu temannya pulang. "Aku ibunya mau ganti aja, mau ibunya Nana-chan (bukan nama sebenarnya) aja!", hiks....patah hati.

Aa Taqwa mungkin yang kesannya lebih lengket ke Ayah daripada ke Ibu. Mungin karena si Aa senang main sendiri, kalau ibu sibuk juga cukup senang ditemani Ayah atau Kakak. Apalagi pas bayi Ibu masih sibuk dengan Kakak yang baru masuk TK, terus Ibu keburu hamil dan mabokan, abis gitu ada Adek yang sangat "menguasai" Ibu. Jadinya si Aa ini mengalah terus. Tapi kadang kalau udah kangen, si Aa ini bisa tiba-tiba  menarik tangan ibu, "gendong!" pintanya sambil menatap Ibu dalam-dalam, dengan pandangan menusuk, yang bikin Ibu meleleh lehhhh.

Ternyata meskipun saya menggunakan pola yang itu-itu saja dalam mengasuh anak, gaya mereka semua lain-lain. Kadang saya harus banyak menyesuaikan dengan gaya anak-anak. Makanya sulit untuk bisa konsisten menerapkan model parenting A atau B, karena kareakter anak memang berbeda-beda. Plusnya seneng juga karena selalu ada yang pengalaman baru dalam keseharian dengan setiap anak, yang unik, yang cuma jadi milik saya dan si anak, meskipun setiap anak harus berbagi waktu dan perhatian Ibu (yang gayanya itu-itu aja) dengan saudara-saudaranya.

Comments

  1. hahahaha, gemesin semua tapi mbak :).. itu model tidurnya udh kacau balau begitu yaa ;p.. sama aja kayk ankku.. tapi kalo aku cuma 2 :D.. cuma ttp sih di tempat tidur kdg posisi kita berempat trmasuk papi maminya udh nth gimana :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. bisa ya di tempat tidur? ga ada yang jatoh? hehehe. Kami juga tidur ber5, susah banget bujuk si kakak tidur di kamarnya :(

      Delete
    2. bisa ya di tempat tidur? ga ada yang jatoh? hehehe. Kami juga tidur ber5, susah banget bujuk si kakak tidur di kamarnya :(

      Delete
  2. setiap anak selalu berbeda-beda karakternya ya tapi di situlah kita akan mengerti sifatnya masing-masing.. hehe

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Youkan atau Dodol Jepang

Homemade Mizuyoukan Saat Ibu saya mengunjungi kami di Tokyo, kegembiraan beliau yang paling terasa adalah menemukan kembali makanan masa kecil. Meskipun Tokyo adalah kota metropolitan yang canggih dan gemerlap, tapi tengoklah pojok makanan tradisional mereka. Jangan kaget jika menemukan teng teng beras, opak, kue mochi, kue semprong, rambut nenek-nenek (harum manis di-sandwich semacam kerupuk renyah), kolontong ketan, gemblong dan banyak lagi. Karena saat itu musim gugur, kesemek membanjiri supermarket, Ibu saya selalu berfoto dengan gunungan buah kesukaannya di masa kecil, yang kini jarang ditemukan di negerinya sendiri. Tapi yang paling beliau sukai adalah, youkan. Beliau menyebutnya dodol. Ada banyak sekali varian youkan, tapi yang beliau sukai adalah shio youkan. Bedanya dengan dodol, kadang ada dodol yang kering, atau dodol yang agak liat. Saya sendiri suka dengan makanan tradisional Jepang, mengingatkan pada camilan kalau mudik ke Tasik saat lebaran. Masalahnya, rata-rata b

Menyurangi Resep Ebi Furai

Salah satu makanan favorit keluarga adalah furai atau gorengan, terutama ebi furai. Biasanya kalau saya membuat stok makanan beku saya sekaligus membuat ebi furai , chicken nugget dan hamburg/burger patties . Cuma belakangan si Aa udah mulai jarang tidur siang, jadi sudah tidak bisa lama-lama mencuri waktu membuat stok makanan lagi.

Cerita Kelahiran Raika

Alhamdulillah....akhirnya saya menjadi ibu juga. Si neng lahir hari Jumat 5 Desember 2008, Berat Lahir 3.512kg Panjang Badan 51 cm, dan kami namai RAIKA 来香 . Sayang sekali proses kelahirannya tidak mendapatkan liputan yang layak